Museum Mural Dinasti Qi Utara Taiyuan dibangun berdasarkan berbagai penemuan arkeologis di sebuah makam dari era dinasti tersebut, yang pertama dari jenisnya di China.
Taiyuan, China (Xinhua) – Sebuah museum yang memamerkan mural yang berasal dari sekitar 1.500 tahun yang lalu, yakni era Dinasti Qi Utara (550-557), pada Rabu (20/12) dibuka di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara.
Terletak di Desa Wangjiafeng di Distrik Yingze, Museum Mural Dinasti Qi Utara Taiyuan dibangun berdasarkan berbagai penemuan arkeologis di sebuah makam dari era dinasti tersebut, yang pertama dari jenisnya di China.
Makam Xu Xianxiu, seorang pejabat terkemuka pada era tersebut, dianggap memiliki mural-mural yang paling terawat dari periode Qi Utara, yang tersebar di area seluas lebih dari 300 meter persegi.
Mural-mural itu mencakup berbagai gambar yang mengilustrasikan kehidupan Xu dan istrinya, seperti suasana jamuan dan tamasya, yang tidak hanya menunjukkan keterampilan artistik tingkat tinggi pada era tersebut, tetapi juga memberikan wawasan perihal gaya hidup mewah para bangsawan di dinasti tersebut, ujar Wang Jiang, kurator museum itu.
Untuk memastikan kelestariannya, makam itu ditutup dengan suhu dan kelembapan yang diatur di museum tersebut dan para pengunjung dapat menikmati mural-mural itu via teknologi realitas virtual (VR).
“Museum ini mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk melindungi peninggalan budaya dan memenuhi kebutuhan kultural para pengunjung dengan lebih baik lagi,” tutur Wang.
Beberapa mural yang ditemukan di makam-makam dari akhir Dinasti Utara (439-581) di provinsi itu juga dipajang di museum tersebut.
Dinasti Qi Utara meliputi wilayah hilir Sungai Kuning, Shanxi modern, Semenanjung Shandong, dan bagian utara Jiangsu dan Anhui modern. Kampanye militer yang berkelanjutan memperluas wilayah kekaisaran Qi Utara ke arah utara dan selatan. Ibu kotanya adalah Ye (dekat Anyang modern, Hebei).
Laporan: Redaksi