Medan magnet Bulan mengalami lonjakan kembali yang tidak terduga 2,8 miliar tahun yang lalu, menyusul penurunan tajam sekitar 3,1 miliar tahun yang lalu. Temuan itu mempertanyakan teori yang ada bahwa dinamo Bulan tetap berada dalam kondisi energi rendah pascapenurunan tersebut.
Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Sampel batu yang dikumpulkan dari sisi jauh Bulan oleh wahana Bulan Chang’e-6 milik China memberikan wawasan baru terkait evolusi medan magnet permukaan Bulan.
Analisis terhadap sampel itu, yang dipublikasikan pada Kamis (19/12) di jurnal Nature, mengindikasikan bahwa kekuatan medan magnet Bulan mengalami lonjakan kembali yang tidak terduga 2,8 miliar tahun yang lalu, menyusul penurunan tajam sekitar 3,1 miliar tahun yang lalu. Temuan itu mempertanyakan teori yang ada bahwa dinamo Bulan tetap berada dalam kondisi energi rendah pascapenurunan tersebut.
Hal itu menandai data paleomagnetis pertama yang dikumpulkan dari sisi jauh Bulan, dan memberikan wawasan penting terkait tahap peralihan dari evolusi dinamo Bulan, mekanisme geofisika yang membentuk medan magnet Bulan di masa lalu.
Pada 25 Juni 2024, wahana Chang’e-6 pulang ke Bumi dengan membawa 1.935,3 gram sampel Bulan yang dikumpulkan dari sisi jauh Bulan yang belum pernah dijelajahi.
Tim peneliti dari Institut Geologi dan Geofisika (Institute of Geology and Geophysics/IGG) yang dinaungi Akademi Ilmu Pengetahuan China menganalisis empat fragmen basal dari misi Chang’e-6 dan menemukan peningkatan kekuatan medan paleomagnetis, yang mengindikasikan kemungkinan pengaktifan kembali dinamo Bulan pascapenurunan awal yang cepat.
Mereka mengajukan hipotesis bahwa lonjakan kembali kekuatan dinamo itu dapat dikaitkan dengan perubahan dalam sumber energi primernya atau pemulihan kembali pada kekuatan pendorong awal, menurut studi tersebut.
Data satelit dan permukaan Bulan menunjukkan tidak ada medan magnetik dipol global di Bulan saat ini. Penelitian sampel Bulan sebelumnya telah mengungkap bahwa medan magnet Bulan, yang mirip dengan Bumi sekitar 4,2 hingga 3,5 miliar tahun yang lalu, mengalami penurunan tajam sebanyak dua kali dan menghilang sekitar 1 miliar tahun yang lalu.
Namun, data yang ada saat ini sebagian besar berpusat pada era sebelum 3 miliar tahun yang lalu, hanya memberikan sedikit gambaran mengenai evolusi medan magnet Bulan pada fase pertengahan hingga akhir, serta tidak memberikan banyak informasi terkait sisi jauh Bulan.
Memahami evolusi dinamo Bulan memiliki signifikansi yang penting untuk mengungkap struktur internal, sejarah termal, dan lingkungan permukaan Bulan, ujar Cai Shuhui dari IGG, yang juga merupakan penulis korespondensi (corresponding author) dalam studi tersebut.
Pengulas sejawat (peer-reviewer) makalah itu menyampaikan bahwa “hasil yang sangat orisinal” dari tim tersebut mengisi kekosongan selama satu miliar tahun dalam catatan paleomagnetis Bulan dan memberikan “pengukuran paleomagnetis pertama dari sisi jauh Bulan,” yang mewakili “kemajuan besar dalam pemahaman kita mengenai magnetisme Bulan.”
Hasil itu merupakan publikasi temuan terbaru yang diperoleh dari sampel yang dibawa pulang oleh Chang’e-6. Pada November, tim IGG melaporkan dua peristiwa vulkanis yang terjadi di sisi jauh Bulan 2,8 miliar tahun lalu dan 4,2 miliar tahun lalu, yang juga telah dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Studi lainnya yang telah dipublikasikan sebelumnya di jurnal Science mengonfirmasi bahwa sampel titanium rendah yang dikumpulkan oleh Chang’e-6 berumur sekitar 2,83 miliar tahun, memberikan bukti terkait aktivitas vulkanis di sisi jauh Bulan.
Laporan: Redaksi