Material kaca di tanah Bulan yang tercipta akibat tumbukan meteorit atau mikrometeorit adalah pembawa utama molekul air di tanah Bulan.
Beijing, China (Xinhua) – Sebuah tim ilmuwan China menemukan bahwa material kaca di dalam sampel tanah bulan, yang dibawa kembali oleh misi eksplorasi Bulan Chang’e-5 di negara itu, mengandung hidroksil dan air molekuler yang dihasilkan dari berbagai sumber.
Studi yang dipublikasikan pada Sabtu (11/5) di jurnal Science Advances tersebut mengungkapkan material kaca di tanah Bulan yang tercipta akibat tumbukan meteorit atau mikrometeorit adalah pembawa utama molekul air di tanah Bulan.
Para peneliti dari Institut Geokimia di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China menganalisis hampir 100 sampel material kaca tumbukan yang dikumpulkan selama misi Chang’e-5 dan mengidentifikasi 12 butir yang ditemukan mengandung hidroksil dan molekul air.
Air itu ditemukan berasal dari berbagai sumber potensial termasuk implantasi proton dari angin matahari, meteorit atau mikrometeorit kaya air yang jatuh ke permukaan Bulan, serta air asli Bulan, menurut studi itu.
Secara khusus, kontributor utama air ini adalah implantasi angin matahari, yang menyoroti peran pentingnya dalam pembentukan air Bulan.
Temuan ini dapat membantu para peneliti memahami sumber dan jalur penyimpanan air selama perkembangan planet-planet kebumian, kata Tang Hong, penulis studi tersebut.
Wahana Chang’e-5, yang kembali ke Bumi pada 17 Desember 2020, mengambil 1.731 gram sampel Bulan, yang sebagian besar terdiri dari batuan dan tanah dari permukaan Bulan.
Bulan ini, China meluncurkan wahana luar angkasa Chang’e-6 untuk mengumpulkan dan mengembalikan sampel dari sisi jauh Bulan guna memahami pembentukan dan evolusi Bulan.
Laporan: Redaksi