Liz Truss mengampanyekan soal pemotongan pajak, deregulasi, dan pengutamaan pertumbuhan ekonomi, tetapi para ahli meragukan langkah-langkah itu akan cukup efektif, mengingat tingkat keparahan situasi di Inggris.
London, Inggris (Xinhua) – Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss yang baru saja dilantik pada Selasa (6/9) mengungkapkan bahwa dirinya akan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi, mengatasi krisis energi, dan meningkatkan akses ke layanan kesehatan.
“Saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat mengatasi badai. Kita dapat membangun kembali perekonomian kita,” kata Truss dalam pidato perdananya sebagai perdana menteri di hadapan rakyat Inggris, di luar Downing Street No. 10.
Sejak musim dingin 2021, inflasi Inggris terus mengalami peningkatan. Data resmi menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen (Consumer Prices Index) Inggris naik 10,1 persen pada Juli, jauh di atas target 2 persen yang ditetapkan oleh bank sentral, Bank of England.
Sebelumnya pada hari yang sama, Truss menemui Ratu Elizabeth II di Skotlandia untuk mengikuti upacara ‘mencium tangan’ bersamanya, dan menerima undangan sang ratu Inggris untuk membentuk pemerintahan.
“Saya akan membuat Inggris bekerja lagi. Saya memiliki rencana yang berani untuk menumbuhkan perekonomian melalui pemotongan dan reformasi pajak. Saya akan memotong pajak untuk mengapresiasi kerja keras serta mendongkrak pertumbuhan dan investasi yang didorong oleh kegiatan usaha,” katanya.
Langkah untuk menangani tagihan energi dan untuk mengamankan pasokan energi Inggris di masa mendatang akan segera diambil pekan ini, tambahnya.
Truss mengampanyekan soal pemotongan pajak, deregulasi, dan pengutamaan pertumbuhan ekonomi, tetapi para ahli meragukan langkah-langkah itu akan cukup efektif, mengingat tingkat keparahan situasi di Inggris.
Bank of England bulan lalu memperkirakan bahwa Inggris akan memasuki resesi lima kuartal yang akan dimulai pada tiga bulan terakhir tahun 2022.
Truss juga mengatakan bahwa dia akan memastikan masyarakat memiliki akses ke layanan kesehatan yang mereka butuhkan.
“Dengan meraih kesuksesan dalam hal ekonomi, energi, dan NHS (Layanan Kesehatan Nasional), kita akan menempatkan bangsa kita di jalur menuju kesuksesan jangka panjang,” ujar Truss.
Pada Senin (5/9), Truss dinobatkan sebagai pemenang kontes kepemimpinan Tory atau Partai Konservatif yang berlangsung sepanjang musim panas, mengalahkan rivalnya, mantan menteri keuangan Inggris Rishi Sunak.
Truss yang kini berusia 47 tahun menjadi perdana menteri wanita ketiga Inggris, setelah Margaret Thatcher (1979-1990) dan Theresa May (2016-2019). Truss menggantikan Boris Johnson, yang dipaksa mundur pada Juli menyusul gelombang pengunduran diri para menteri akibat kepemimpinannya yang dijangkiti skandal.
Laporan: Redaksi