Terletak di cekungan muara Sungai Mutiara, ladang tersebut memiliki tujuh area produksi minyak dan gas utama, dengan 50 ladang minyak dan gas serta 41 fasilitas produksi.
Shenzhen, China (Xinhua) – China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) cabang Shenzhen, produsen minyak dan gas lepas pantai terbesar di China, pada Jumat (30/12) mengumumkan bahwa output minyak dan gas tahunan dari ladang minyaknya di bagian timur Laut China Selatan telah melampaui 20 juta ton ekuivalen minyak pada 2022, kali pertama perusahaan tersebut membuat pencapaian itu.
Angka itu meningkat lebih dari 2,2 juta ton jika dibandingkan dengan angka yang tercatat pada 2021, kata perusahaan tersebut.
Sejak tahun 1990, ladang minyak di bagian timur Laut China Selatan ini telah menghasilkan lebih dari 300 juta ton minyak mentah dan 56 miliar meter kubik gas alam.
Ladang minyak tersebut telah mencatatkan peningkatan output sebesar lebih dari 5,4 juta ton minyak mentah sejak 2019, menyumbang sepertiga dari total output negara itu selama periode ini. Volume produksi tahunannya untuk gas alam melampaui 6 miliar meter kubik dalam empat tahun terakhir. Ladang minyak ini menyediakan sekitar seperempat dari total konsumsi gas alam tahunan di Kawasan Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Makau.
Terletak di cekungan muara Sungai Mutiara, ladang tersebut memiliki tujuh area produksi minyak dan gas utama, dengan 50 ladang minyak dan gas serta 41 fasilitas produksi. Ladang minyak itu adalah basis produksi minyak mentah terbesar di China selatan, dan memiliki klaster ladang minyak dan gas laut dalam terbesar di negara tersebut.
Laporan: Redaksi