Banner

Laboratorium bawah tanah terdalam dan terbesar di dunia beroperasi di China

Para pekerja terlihat di lokasi pembangunan tahap kedua Laboratorium Bawah Tanah Jinping China (China Jinping Underground Laboratory/CJPL) di Provinsi Sichuan, China barat daya, pada 19 September 2023. (Xinhua/Xue Chen)

Laboratorium fisika yang berada di kedalaman 2.400 meter di Provinsi Sichuan, China barat daya, akan menjadi pusat penelitian ilmiah bawah tanah interdisipliner kelas dunia yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu termasuk fisika partikel, astrofisika nuklir, dan ilmu hayati, untuk memfasilitasi pengembangan penelitian China di bidang-bidang terbaru yang relevan.

 

Chengdu, China (Xinhua) – Sebuah laboratorium fisika yang berada di kedalaman 2.400 meter di Provinsi Sichuan, China barat daya, mulai beroperasi pada Kamis (7/12), menjadikannya sebagai laboratorium bawah tanah terdalam dan terbesar di dunia.

Para ilmuwan meyakini bahwa laboratorium tersebut menyediakan ruang yang “bersih” bagi mereka untuk mencari zat tak kasatmata yang dikenal sebagai materi gelap. Mereka mengatakan bahwa kedalaman yang ekstrem membantu menghalangi sebagian besar sinar kosmis yang mengganggu pengamatan.

Deep Underground and Ultra-low Radiation Background Facility for Frontier Physics Experiments (DURF) terletak di bawah Gunung Jinping di Prefektur Otonom Etnis Yi Liangshan, Provinsi Sichuan.

Berkat lokasinya tersebut, DURF terpapar sinar kosmis dalam fluks yang sangat kecil, yaitu hanya seperseratus juta dari fluks sinar kosmis yang ada di permukaan bumi. Fasilitas ini memiliki berbagai keunggulan, termasuk fluks sinar kosmis ultra-rendah, radiasi lingkungan yang sangat rendah, konsentrasi radon yang sangat kecil, serta ruang yang ultra-bersih, sehingga dapat meningkatkan pendeteksian materi gelap, tutur Yue Qian, seorang profesor dari Universitas Tsinghua.

Banner
Foto dari udara yang diabadikan pada 15 September 2023 ini menunjukkan pemandangan Gunung Jinping, yang di bawah gunung tersebut terdapat Laboratorium Bawah Tanah Jinping China, di Prefektur Otonom Etnis Yi Liangshan, Provinsi Sichuan, China barat daya. (Xinhua/ Yalong River Hydropower Development Company, Ltd.)

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa materi tampak hanya mencakup sekitar 5 persen dari alam semesta, sedangkan sekitar 95 persen dari alam semesta terdiri dari materi gelap dan energi gelap.

Batch pertama yang terdiri dari 10 tim dari sejumlah universitas dan lembaga penelitian di China, seperti Universitas Tsinghua dan Universitas Jiao Tong Shanghai, telah ditempatkan di DURF untuk melakukan eksperimen ilmiah.

DURF, dengan total kapasitas ruangan mencapai 330.000 meter kubik, merupakan fase kedua dari Laboratorium Bawah Tanah Jinping China. Laboratorium ini mulai dibangun pada Desember 2020 dan dibangun bersama oleh Universitas Tsinghua dan Yalong River Hydropower Development Company, Ltd.

DURF akan menjadi pusat penelitian ilmiah bawah tanah interdisipliner kelas dunia yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu termasuk fisika partikel, astrofisika nuklir, dan ilmu hayati, untuk memfasilitasi pengembangan penelitian China di bidang-bidang terbaru yang relevan, ujar Yue Qian.

Fase pertama dari Laboratorium Bawah Tanah Jinping China telah rampung dibangun dan mulai digunakan pada akhir 2010, dengan kapasitas ruangan sekitar 4.000 meter kubik. Laboratorium fase pertama ini telah mencatat sejumlah pencapaian ilmiah, meningkatkan eksperimen pendeteksian langsung materi gelap di China ke level yang lebih tinggi di kancah global.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan