Jakarta (Indonesia Window) – Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang pada Rabu sepakat untuk memperkuat front persatuan mereka melawan ancaman Korea Utara, ketika pejabat senior pemerintah mereka berkumpul di Seoul di tengah laporan bahwa Korut siap untuk uji coba nuklir.
Kesepakatan itu menandai pertemuan trilateral pertama kekuatan regional dalam setengah tahun ini, menyusul serangkaian peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara.
Dalam sebuah pernyataan bersama, Wakil Menteri Luar Negeri Korsel, Cho Hyun-dong, dan timpalannya dari AS dan Jepang, Wendy Sherman dan Takeo Mori, “mengutuk keras” perilaku Pyongyang dan menyebutnya sebagai tindakan “melanggar hukum”.
Mereka menjelaskan bahwa ketiga negara yang bersekutu itu tetap berkomitmen untuk memajukan kerja sama keamanan trilateral untuk melawan ancaman Korea Utara yang terus berkembang.
Sherman menegaskan kembali “komitmen teguh” Washington untuk membela sekutu Asianya, termasuk “pencegahan yang diperpanjang.”
Para pejabat mendesak Pyongyang untuk menghentikan tindakan destabilisasi dan kembali ke meja perundingan, dengan alasan tujuan bersama mereka untuk denuklirisasi lengkap Korea melalui diplomasi dan dialog.
Mereka menyatakan harapan bahwa Pemerintah Kim Jong-un akan menanggapi secara positif tawaran bantuan internasional dalam perjuangannya melawan COVID-19.
Selama pembicaraan yang berlangsung dua pekan setelah perjalanan Presiden Joe Biden ke Seoul dan Tokyo, ketiga pihak juga membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai masalah global, termasuk dukungan untuk Ukraina, keamanan ekonomi, dan mendorong kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, menurut pernyataan bersama itu.
Ketiga negara yang bersekutu juga memutuskan untuk mengadakan sesi tatap muka tiga arah berikutnya di Tokyo, Jepang pada musim gugur.
Sumber: https://en.yna.co.kr/
Laporan: Redaksi