Banner

Motif kebencian latar belakangi penyerangan jamaah di Masjid Kanada

Ilustrasi. Kanada. (sebastiaan stam on Unsplash)

Bekasi, Jawa Barat – Jamaah di sebuah masjid Kanada telah menahan seorang pria berusia 24 tahun yang diduga menyerang mereka dengan semprotan beruang selama sholat Sabtu pagi (19/3), kata polisi.

Seorang jamaah menjatuhkan kapak dari tangan pria itu, dan menahannya sampai polisi tiba, lapor media setempat.

Beberapa jamaah mengalami luka ringan akibat semprotan beruang, kata imam masjid.

Salah satu jamaah mengatakan pengalaman itu “mengerikan”. Dia menggambarkan kronologis kejadian yang diawali teriakan sebelum berbalik dan melihat seorang pria berkapak menyerang menggunakan semprotan beruang terhadap tiga orang.

“Pada saat dia menyemprot, orang-orang di baris pertama menyadari sesuatu sedang terjadi dan salah satu pemuda berbalik dan menjatuhkan kapak itu sebelum dia sempat menggunakannya,” kata Noorani Sairally kepada surat kabar Kanada The Globe.

Banner

“Sebelum dia bisa melukai jamaah mana pun, beberapa jamaah dengan berani dapat menghentikannya,” kata imam Ibrahim Hindy dalam sebuah pernyataan.

Polisi telah mendakwanya dengan enam pelanggaran termasuk penyerangan dengan senjata dan pemberian zat berbahaya dengan maksud untuk membahayakan nyawa atau menyebabkan cedera tubuh.

Setelah ketidakpastian awal atas kemungkinan motif, penyelidik sekarang mengatakan mereka yakin serangan itu adalah “insiden bermotivasi kebencian.”

Perdana Menteri Justin Trudeau adalah salah satu dari sejumlah tokoh masyarakat Kanada yang mengutuk serangan itu, menggambarkan kejadian ini sebagai “sangat mengganggu” dan memuji keberanian para jamaah di masjid.

Komunitas Muslim Kanada telah menjadi sasaran dalam sejumlah serangan mematikan, termasuk pada tahun 2017 ketika sebuah penembakan di masjid Kota Quebec menewaskan enam orang dan menyebabkan delapan lainnya terluka.

Tahun lalu, empat anggota keluarga Muslim tewas setelah sebuah kendaraan menabrak mereka di London, Ontario, yang digambarkan oleh polisi sebagai serangan Islamofobia yang disengaja.

Banner

Sumber: BBC

Laporan: Raihana Radhwa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan