Banner

Korsel protes tindakan Jepang yang kembali lontarkan klaim teritorial atas pulau-pulau yang disengketakan

Foto yang diabadikan pada 24 Januari 2024 ini menunjukkan suasana saat pelaksanaan upacara pergantian pengawal kerajaan di Istana Gyeongbokgung di Seoul, Korea Selatan. (Xinhua/Paul Jones)

Korea Selatan memulihkan kedaulatannya atas Dokdo setelah pembebasan Semenanjung Korea dari penjajahan Jepang pada periode tahun 1910-1945.

 

Seoul, Korea Selatan (Xinhua) – Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (16/4) memprotes klaim teritorial baru Jepang atas pulau-pulau kecil yang disengketakan yang terletak di tengah-tengah wilayah kedua negara, yang dinamai Dokdo oleh Korsel dan Takeshima oleh Jepang.

Banner

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Korsel mengatakan bahwa pemerintahnya memprotes keras tindakan pemerintah Jepang, yang menegaskan kembali klaim teritorialnya yang tidak adil atas Dokdo melalui buku biru diplomatiknya sebelumnya pada hari itu.

Kementerian itu mendesak Tokyo untuk segera mencabut klaim teritorialnya karena Dokdo merupakan wilayah asli Korsel dari segi sejarah, geografi, dan hukum internasional.

Kementerian itu mengatakan Korsel kembali menegaskan bahwa klaim Jepang yang tidak adil tidak akan berdampak terhadap kedaulatan Korsel atas Dokdo, dan berjanji akan merespons dengan tegas isu-isu terkait.

Banner

Sejak 2005, Jepang telah melontarkan klaim teritorial atas wilayah singkapan berbatu tersebut setiap tahun dalam buku biru diplomatik dan buku putih pertahanannya.

Korsel memulihkan kedaulatannya atas Dokdo setelah pembebasan Semenanjung Korea dari penjajahan Jepang pada periode tahun 1910-1945. Sejak saat itu, Seoul memegang kendali efektif atas pulau-pulau kecil tersebut, dengan sebuah detasemen kecil polisi yang ditempatkan.

Warga Korsel menganggap klaim teritorial Jepang atas pulau-pulau kecil itu sebagai penyangkalan terhadap sejarah kolonial, karena Dokdo merupakan wilayah pertama yang diduduki secara paksa oleh Kekaisaran Jepang.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan