Banner

Rencana penghematan energi Prancis akan telan biaya 800 juta euro

Seorang pria memandangi Menara Eiffel yang berkilauan di Paris, Prancis, pada 22 September 2022. (Xinhua/Gao Jing)

Rencana penghematan energi Prancis termasuk mematikan lampu di gedung-gedung yang tidak berpenghuni, dan mendorong aktivitas bekerja di rumah (work from home) di sektor administrasi publik.

 

Paris, Prancis (Xinhua) – Rencana penghematan energi Prancis akan menelan biaya sebesar 800 juta euro atau setara 785 juta dolar AS, demikian disampaikan oleh Menteri Transisi Energi Prancis Agnes Pannier-Runacher pada Kamis (6/10).

Banner

Pannier-Runacher juga memaparkan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah Prancis.

Penerangan umum di jalan-jalan akan dinyalakan untuk waktu yang lebih singkat dan dengan sedikit lebih redup, perusahaan-perusahaan harus berkomitmen untuk mematikan lampu di gedung-gedung yang tidak berpenghuni, dan penerapan aktivitas bekerja di rumah (work from home) akan didorong di sektor administrasi publik. Tunjangan kerja jarak jauh bagi para pegawai negeri akan dinaikkan sebesar 15 persen.

Sistem pemanasan harus diturunkan di kantor, kolam renang, dan pusat kebugaran, sementara penggunaan air panas harus dikurangi di kantor-kantor. Selain itu, aktivitas berbagi tumpangan juga akan digalakkan.

Banner

Di tengah konflik Rusia-Ukraina dan perubahan iklim, penghematan energi di Prancis merupakan masalah “mendesak” dan “perlu ada tindakan yang dilakukan,” kata Pannier-Runacher, seraya menambahkan bahwa target yang hendak dicapai adalah menjadi bebas bahan bakar fosil.

“Perjuangan ini tidak akan berhenti pada musim dingin 2022-2023 ini,” katanya, kembali menyerukan mobilisasi umum dari semua pihak terkait, yakni perusahaan dan publik, untuk mengurangi konsumsi energi mereka agar negara dapat mencapai pengurangan konsumsi energi sebesar 10 persen pada 2024 dan mencapai netralitas karbon pada 2050.

Rencana penghematan energi Prancis
Sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik Total Energies yang ditutup sementara terlihat di Paris, Prancis, pada 6 Oktober 2022. (Xinhua/Gao Jing)

Pemerintah Prancis meluncurkan situs jejaring baru EcoWatt, yang memungkinkan masyarakat, perusahaan, dan otoritas lokal untuk melacak konsumsi listrik negara secara waktu nyata dan menerima peringatan yang relevan.

Banner

Pannier-Runacher juga menyampaikan kampanye komunikasi rencana penghematan energi, yang menyerukan dilakukannya upaya individu dan kolektif untuk mengurangi konsumsi energi.

“Penghematan energi adalah salah satu kunci untuk menjamin pasokan, ini adalah janji untuk kedaulatan kita, ini adalah kesempatan bagi daya beli kita, ini adalah dasar bagi transisi ekologis,” kata Perdana Menteri (PM) Prancis Elisabeth Borne.

Dengan adanya rencana penghematan energi itu, Prancis akan melewati musim dingin tahun ini “tanpa pemadaman listrik” dan akan mampu “membangun masyarakat yang lebih bijaksana dan bebas karbon,” kata Borne.

Banner
Rencana penghematan energi Prancis
Sebuah poster yang mengumumkan bahwa stok telah habis terlihat di depan SPBU Total Energies di Paris, Prancis, pada 6 Oktober 2022. (Xinhua/Gao Jing)

Pada Rabu (5/10), Komisi Regulasi Energi Prancis (Commission for Energy Regulation/CRE) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa cadangan gas strategis Prancis saat ini lebih dari 99 persen terisi penuh, level tertinggi yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut CRE, angka tersebut setara dengan dua pertiga dari konsumsi musim dingin perusahaan kecil dan individu.

*1 euro = 15.062 rupiah

Banner

**1 dolar AS = 15.197 rupiah

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan