Banner

UNDP: Hampir 80 persen populasi Afghanistan kesulitan mengakses air minum

Anak-anak Afghanistan mengantre untuk mengambil air di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 8 Februari 2024. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Kondisi kekeringan yang parah, ketidakstabilan ekonomi, dan berbagai dampak mengerikan dari konflik berkepanjangan telah secara signifikan melemahkan infrastruktur air Afghanistan.

 

Kabul, Afghanistan (Xinhua) – Sekitar 79 persen populasi di Afghanistan kesulitan dalam mengakses air minum, menurut sebuah laporan dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) Afghanistan.

Banner

Laporan yang dirilis pada Jumat (22/3) itu menyatakan bahwa kondisi kekeringan yang parah, ketidakstabilan ekonomi, dan berbagai dampak mengerikan dari konflik berkepanjangan telah secara signifikan melemahkan infrastruktur air Afghanistan.

Seorang pedagang kaki lima menjual makanan pada bulan suci Ramadhan di Mazar-i-Sharif, ibu kota Provinsi Balkh, Afghanistan utara, pada 18 Maret 2024. (Xinhua/Khaibar Akbari)
Kondisi kekeringan yang parah
Orang-orang menunggu waktu berbuka puasa saat bulan suci Ramadhan di Mehtarlam, ibu kota Provinsi Laghman, Afghanistan timur, pada 23 Maret 2024. (Xinhua/Aimal Zahir)

Krisis itu berdampak lebih besar terhadap rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan, yang menghadapi berbagai hambatan tambahan dalam mengakses fasilitas air publik, memperparah kerentanan mereka, imbuh laporan tersebut.

Warga Afghanistan berbuka puasa setelah matahari terbenam saat bulan suci Ramadhan di sebuah masjid di Kabul, ibu kota Afghanistan, pada 16 Maret 2024. (Xinhua/Saifurahman Safi)

Wilayah Afghanistan yang dikelilingi daratan (landlocked) sedang berjuang melawan kekeringan yang semakin parah. Pemerintah sementara Afghanistan membangun sejumlah bendungan kecil, jaringan pasokan air, dan kanal air di seluruh negara tersebut guna menambah dan menyimpan air tanah.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan