Banner

Wamendag: Indonesia berpeluang besar jadi produsen baterai kendaraan listrik

Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan Indonesia berpeluang sangat besar menjadi produsen baterai kendaraan listrik. Jerry mengatakan hal tersebut pada acara Inabuyer Electric Vehicle (EV) Expo 2023 pada Selasa (28/11/2023) di Gedung SMESCO (Small and Medium Enterprises and Cooperatives/ Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah), Jakarta.

Wakil Menteri Perdagangan mengatakan, kendaraan listrik  dan  produk  lokal  harus  dipertahankan.  Keberpihakan  pemerintah  pada produk lokal harus ditunjjukan dan dilakukan.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, mengatakan Indonesia berpeluang sangat besar menjadi produsen baterai kendaraan listrik, karena negara kepulauan terbesar di dunia tersebut memiliki cadangan nikel nomor satu secara global yaitu jumlahnya kurang lebih 30 persen dari cadangan dunia.

Banner

Optimisme tersebut disampaikan Jerry Sambuaga saat memberikan sambutan  pada  acara  Inabuyer  Electric  Vehicle  (EV)  Expo  2023 pada  Selasa  (28/11)  di  Gedung SMESCO (Small and Medium Enterprises and Cooperatives/ Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah), Jakarta.

“Dengan  potensi  itu,  Indonesia  memiliki  peluang  sangat  besar  menjadi  produsen EV baterai dan lithium baterai untuk kendaraan listrik,” ungkap  Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) seperti dikutip oleh laman Kemengterian Perdagangan RI.

Wamendag menuturkan, pemerintah telah merancang strategi besar untuk mengembangkan industri EV di Indonesia, termasuk menciptakan ekosistem mobil listrik dan baterai kendaraan listrik  (EV)  melalui  Peraturan  Presiden  Nomor  55  Tahun  2019  tentang  Percepatan  Program Kendaraan  Bermotor  Listrik  Berbasis  Baterai (Battery  Electric  Vehicle/BEV)  untuk  Transportasi Jalan.

Banner

“Pemerintah  juga  telah  memberikan  insentif  bagi  para  konsumen  agar  makin  banyak  yang membeli mobil listrik. Beberapa di antaranya adalah potongan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga 10 persen, Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0 persen, uang muka minimum sebesar 0 persen, dan suku bunga rendah untuk kendaraan listrik,” imbuhnya.

Wamendag  juga  mengingatkan  kembali pada  pertemuan  di  Labuan  Bajo  lalu, Presiden  Joko Widodo bersama  dengan   para   Kepala  Negara   Anggota   ASEAN  (Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara) sepakat   untuk berkomitmen meningkatkan dan mendukung terwujudnya ekosistem kendaraan listrik.

Menurutnya, Indonesia  saat  ini  juga  sedang  meminta  dukungan  dari  negara  maju, seperti China, Jepang, dan Korea untuk memberikan bantuan terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pertukaran informasi dengan harapan ASEAN akan mampu menjadi salah satu industri EV yang kuat.

Banner

“Kendaraan listrik  dan  produk  lokal  harus  kita  pertahankan.  Keberpihakan  pemerintah  pada produk lokal harus ditunjjukan dan dilakukan,”dia menambahkan.

Turut  hadir  pada kesempatan tersebut adalah Deputi  Bidang  Usaha  Kecil  dan  Menengah  (UKM)  Kementerian  Koperasi  dan  UKM Hanung  Harimba,  Staf  Ahli  Menkop  UKM  Rully  Muryanto,  dan  Ketua  Umum  Hippindo  Budihardjo Iduansjah.

Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya melihat peluang besar motor listrik  berdasarkan  Peraturan  Presiden  (Perpres)  Nomor  55  Tahun  2019  tentang  Percepatan Program  Kendaraan  Bermotor  Listrik  Berbasis  Baterai (Battery  Electric  Vehicle) untuk  Transportasi Umum.

Banner

“Fokus kegiatan kali ini adalah upaya percepatan subsidi bahan bakar dan fasilitas business  to business  (B2B)  matching  bagi  pemerintah  pusat  dan  daerah  melalui  pengadaan  EV,” kata Budihardjo.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan