Netanyahu: Israel siap lancarkan “aksi intens” di front utara

Foto yang diabadikan dari Kibbutz Malkia di Israel utara yang berbatasan dengan Lebanon ini menunjukkan asap mengepul di atas Desa Mays al-Jabal di Lebanon tenggara saat aksi pengeboman Israel pada 5 Mei 2024. Empat orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka pada Ahad (5/5) dalam serangan udara oleh Israel di Desa Mays al-Jabal, Lebanon tenggara, demikian disampaikan sejumlah sumber militer Lebanon kepada Xinhua. (Xinhua/JINI/Ayal Margolin)

Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel mengalami eskalasi pada 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang diluncurkan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah ke Israel sebagai bentuk solidaritas atas serangan Hamas terhadap Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke wilayah tenggara Lebanon.

 

Kiryat Shmona, tanah yang diduduki Israel (Xinhua) – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu (5/6) mengatakan bahwa Israel siap melancarkan “aksi intens” di wilayah utara.

Dalam kunjungannya ke Kiryat Shmona, sebuah kota di timur laut dari tanah yang diduduki Israel, yang menjadi sasaran serangan Hizbullah dari wilayah Lebanon, Netanyahu menyatakan bahwa “dengan cara apa pun, kami akan memulihkan keamanan di utara,” menurut pernyataan dari kantor sang PM.

“Siapa pun yang berpikir bisa menyakiti kami dan kami hanya akan merespons dengan berdiam diri sedang membuat kesalahan besar,” tambahnya.

Akibat serangan roket tersebut, kebakaran besar terjadi di dekat kota itu pada Senin (3/6), dan kobaran api baru dapat dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran pada Selasa (4/6). “Tanah kita terbakar, tetapi tanah Lebanon juga terbakar,” sebut sang PM.

Selama kunjungannya, Netanyahu menerima informasi mengenai situasi operasional di daerah tersebut dari para komandan militer senior dan bertemu dengan para petugas pemadam kebakaran.

Pada Selasa, Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Herzi Halevi mengungkapkan bahwa Israel “siap” untuk melancarkan serangan di wilayah utara setelah Hizbullah mengintensifkan serangannya di perbatasan utara.

“Kami sudah dekat dengan titik pengambilan keputusan,” ujar Halevi.

Masih pada Selasa, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem mengatakan kelompoknya siap menghadapi perang komprehensif dengan Israel jika Israel memperluas serangannya ke Lebanon, lapor situs jejaring berita Lebanon, Elnashra.

Ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel mengalami eskalasi pada 8 Oktober 2023, menyusul rentetan roket yang diluncurkan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah ke Israel sebagai bentuk solidaritas atas serangan Hamas terhadap Israel sehari sebelumnya. Israel kemudian membalas dengan menembakkan artileri berat ke wilayah tenggara Lebanon.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan