Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi memperpanjang periode pembatasan perjalanan dan menggeser tanggal untuk membuka kembali perbatasan wilayah dari yang semula 31 Maret menjadi 17 Mei 2021.
Hal tersebut dilakukan menyusul tertundanya pengiriman vaksin COVID-19, kata pihak berwenang dalam laporan Arab News.
Kementerian Dalam Negeri mengumumkan perpanjangan tersebut beberapa pekan setelah pemerintah Saudi merencanakan untuk membuka kembali titik masuk darat, laut, dan udara pada 31 Maret dengan mempertimbangkan penurunan jumlah kasus COVID-19.
Keputusan terbaru itu berdasarkan pada pernyataan Menteri Kesehatan Saudi yang mengungkapkan bahwa produsen vaksin COVID-19 telah gagal memenuhi tenggat waktu untuk pengiriman batch yang dikontrak karena munculnya gelombang kedua pandemik yang terjadi hampir di seluruh dunia.
Sebelumya pada Desember 2020, Arab Saudi menangguhkan penerbangan setelah munculnya varian baru COVID-19 yang lebih menular.
Dr. Shaikh Abdullah, seorang dokter di Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian King Abdullah di Riyadh, mengatakan kepada Arab News bahwa memperpanjang larangan bepergian negara itu adalah langkah “bijak” oleh pemerintah.
“Arab Saudi telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menahan penyebaran virus dan telah mendapatkan tempat dalam daftar negara dengan jumlah kasus serta tingkat kematian terendah,” katanya.
“Menjadi dokter garis depan dalam perang melawan virus yang mendatangkan malapetaka ini, saya melihat imunisasi massal sebagai satu-satunya cara untuk mengalahkan virus ini, kemudian mencabut larangan dan membuka kembali perbatasan,” imbuh dr. Abdullah.
Laporan: Redaksi