Banner

Kompetisi video ‘Halo China’ bantu pelajar dan mahasiswa Indonesia pahami kerja sama Indonesia-China

Para tamu berfoto dalam acara pertemuan sekaligus pengumuman pemenang Kompetisi Video Halo China di Jakarta pada 14 November 2023. (Xinhua/Xu Qin)

Kerja sama Indonesia-China tidak hanya terbatas pada sektor teknologi dan transportasi, tetapi juga sektor pertanian.

 

Jakarta (Xinhua) – Kedutaan Besar Republik Rakyat China untuk Republik Indonesia bekerja sama dengan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) untuk menggelar lomba video tentang hubungan bilateral antara China dan Indonesia. Para peserta, yang sebagian besar adalah pelajar dan mahasiswa, mengatakan dapat memahami kerja sama antara kedua negara secara lebih mendalam usai mengikuti kompetisi ini.

Panitia penyelenggara menetapkan 50 video terbaik dari total 300 lebih video yang didaftarkan. Senior Fellow FPCI Soemadi Brotodiningrat mengatakan jumlah pendaftar tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu sehingga pihak penyelenggara perlu menghabiskan waktu belasan jam untuk meninjau semua video.

“Setiap partisipan menyampaikan keinginan mereka untuk memperkuat hubungan kedua negara,” ujar Soemadi dalam upacara penyerahan hadiah kompetisi tersebut di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Selasa (14/11) malam.

Beberapa peserta mengambil contoh pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai bukti kesuksesan kerja sama kedua negara. Salah satunya adalah Ezekiel Mareno Ndabung, peraih juara pertama pada kompetisi tersebut.

Banner

Pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) asal Bali itu menjelaskan manfaat dan keunggulan kerja sama pembangunan KCJB dengan cara menyanyi ‘rap’ dan membuat pantun. Dia kagum dengan teknologi kereta cepat itu yang bisa melaju dengan kecepatan hingga 350 km per jam.

“Sebelum mengikuti kompetisi ini, saya tidak terlalu tahu kalau Indonesia dan China menjalin banyak kerja sama. Namun setelah mengikuti kompetisi ini, saya jadi tahu lebih banyak lagi, di antaranya soal kerja sama vaksin COVID-19 dan kereta cepat. Semoga kerja sama ke depannya bisa berjalan lebih lancar,” ujar Ezekiel.

Cerita serupa juga disampaikan Mufty Ibrahim, salah satu anggota tim pemenang juara ketiga pada kompetisi tersebut. Setelah terlibat dalam kompetisi itu, dia bisa mengetahui lebih banyak lagi tentang kerja sama di antara kedua negara, yang tidak hanya terbatas pada sektor teknologi dan transportasi, tetapi juga sektor pertanian.

Mahasiswa asal Bandung itu membuat video tentang peran jurnalis media dalam mendorong kerja sama Indonesia-China.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan