Banner

Pemerintah perluas penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis untuk tingkatkan kualitas SDM

Para siswa sekolah dasar (SD) mengantre untuk mendapatkan paket uji coba program Makan Bergizi Gratis di Solo, Provinsi Jawa Tengah, pada 25 Juli 2024. (Xinhua/Bram Selo)

Indonesia akan memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan diimplementasikan pada 2025, untuk memberi manfaat tidak hanya kepada para siswa sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun (balita).

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – Indonesia akan memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang akan diimplementasikan pada 2025, untuk memberi manfaat tidak hanya kepada para siswa sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi di bawah lima tahun (balita), demikian menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia (RI) Sri Mulyani Indrawati pada Selasa (27/8).

“Pemerintah setuju dengan fraksi-fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bahwa program Makan Bergizi Gratis, yang didanai oleh anggaran negara, juga harus menyasar ibu hamil, ibu menyusui, dan balita,” ujar Sri Mulyani saat Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR RI mengenai RAPBN 2025.

Para siswa sekolah dasar (SD) menikmati makan siang mereka setelah menerima paket uji coba program Makan Bergizi Gratis di Solo, Provinsi Jawa Tengah, pada 25 Juli 2024. (Xinhua/Bram Selo)

Program itu bertujuan untuk meningkatkan kecukupan gizi, meningkatkan kecerdasan anak, mencegah gangguan pertumbuhan dan perkembangan (stunting), dan pada akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di negara ini, tambah Sri Mulyani.

Pencegahan stunting tetap menjadi prioritas bagi pemerintah, yang berhasil menurunkan prevalensinya dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 21,5 persen pada 2023.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sekitar 71 triliun rupiah, atau 0,29 persen dari produk domestik bruto (PDB), untuk program tersebut. Program itu juga bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi sekitar 0,10 persen melalui penyerapan 820.000 pekerja dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terkait dengan program itu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan