Kerja sama China-AS dalam perlindungan dan penelitian panda raksasa dimulai pada 1996 dan kerja sama China dengan Kebun Binatang Nasional Smithsonian dimulai pada tahun 2000.
Beijing, China (Xinhua) – China bersedia untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara terkait, termasuk Amerika Serikat (AS), dan memberikan kontribusi positif terhadap perlindungan panda raksasa dan spesies lainnya yang terancam punah, demikian disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin pada Kamis (9/11).
Pernyataan tersebut disampaikan Wang pada sebuah konferensi pers reguler ketika diminta untuk mengomentari panda raksasa Mei Xiang, Tian Tian, dan anak jantan mereka, Xiao Qi Ji, yang mengakhiri masa tinggal mereka di AS. Panda-panda tersebut telah berangkat untuk kembali ke China dari Kebun Binatang Nasional Smithsonian di Washington DC pada Rabu (8/11).
Menurut perjanjian kerja sama antara China dan AS, ketiga ekor panda tersebut akan kembali ke China sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, kata Wang. “Kami menyambut mereka kembali.”
Panda raksasa merupakan hewan liar langka dan terancam punah yang dicintai oleh orang-orang di seluruh dunia, dan juga merupakan utusan persahabatan untuk pertukaran budaya antara China dan negara-negara asing, ujar Wang.
Kerja sama antara China dan AS dalam perlindungan dan penelitian panda raksasa dimulai pada 1996 dan kerja sama China dengan Kebun Binatang Nasional Smithsonian dimulai pada tahun 2000. Wang mengatakan bahwa kedua belah pihak telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dan mencapai hasil yang positif dalam perlindungan dan pengembangbiakan panda raksasa, pencegahan dan pengendalian penyakit, diagnosis dan pengobatan, serta pendidikan publik, yang telah memainkan sebuah peran penting dalam meningkatkan persahabatan antara kedua negara.
Setelah kepulangan keluarga Mei Xiang ke China, masih ada empat ekor panda raksasa lainnya di AS, yang saat ini berada di Kebun Binatang Atlanta.
“Diyakini bahwa panda-panda itu akan terus membangun jembatan persahabatan antara rakyat China dan AS,” ujar jubir itu.
Laporan: Redaksi