Macan tutul salju berada di bawah perlindungan tingkat tertinggi nasional di China dan masuk dalam daftar sebagai spesies rentan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN).
Jakarta (Indonesia Window) – Para ahli memperkirakan populasi macan tutul salju atau snow leopard di Provinsi Qinghai, China barat laut, telah mencapai sekitar 1.200 ekor.
Sebanyak 800 kamera inframerah yang dipasang di area Sanjiangyuan di provinsi itu telah merekam sekitar 100.000 gambar spesies langka tersebut, menurut Zhao Xiang dari Pusat Konservasi Shanshui.
“Sejauh ini, kami telah mengidentifikasi setidaknya 400 individu macan tutul salju di area itu,” kata Zhao.
Densitas sebaran spesies yang dilindungi itu di Sanjiangyuan lebih tinggi dari rata-rata dunia, yang menunjukkan bahwa area ini merupakan tempat persebaran dan habitat snow leopard terpenting di China dan bahkan di dunia, imbuh Zhao.
Sanjiangyuan terletak di Dataran Tinggi Tibet, tempat lahirnya Sungai Yangtze, Sungai Kuning, dan Sungai Lancang, serta hulu sumber air tawar di China.
Sanjiangyuan juga merupakan penyangga ekologis yang penting. Lokasi geografisnya yang istimewa dan sumber daya alam yang melimpah menyediakan habitat bagi sejumlah besar spesies endemik dan terancam punah di China.
“Melalui berbagai survei, pemantauan kamera inframerah, dan metode-metode lainnya, kami mengetahui jumlah macan tutul salju di Qinghai sekitar 1.200 ekor,” kata Zhang Yu, kepala departemen perlindungan satwa liar di bawah administrasi kehutanan dan padang rumput provinsi itu.
Macan tutul salju berada di bawah perlindungan tingkat tertinggi nasional di China dan masuk dalam daftar sebagai spesies rentan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN). Spesies ini terutama menghuni kawasan Himalaya di Asia tengah dan selatan pada ketinggian 2.500 hingga 4.500 meter.
Di China, snow leopard ditemukan di daerah pegunungan di wilayah barat daya dan barat laut, termasuk Tibet, Sichuan, Xinjiang, Gansu, dan Mongolia Dalam.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi