Banner

IEA sebut UE berpotensi hadapi kekurangan gas alam pada 2023

Sebuah kendaraan melewati gedung Komisi Eropa di Brussel, Belgia, pada 18 Oktober 2022. (Xinhua/Zheng Huansong)

Kekurangan gas alam UE berpotensi terjadi pada 2023, mencapai sebanyak hampir 30 miliar meter kubik (billion cubic meters/bcm).

 

Brussel, Belgia (Xinhua) – Uni Eropa (UE) berpotensi menghadapi kekurangan gas alam sebanyak hampir 30 miliar meter kubik (billion cubic meters/bcm) pada 2023, seperti diungkapkan Fatih Birol, Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA), pada Senin (12/12) di Brussel.

Dirinya mempresentasikan sebuah laporan bertajuk ‘Cara menghindari kekurangan gas di Uni Eropa pada 2023’ bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

“Kesenjangan antara pasokan dan permintaan gas UE berpotensi dapat mencapai 27 bcm pada 2023,” menurut laporan itu.

Kekurangan 30 bcm tersebut akan mewakili 7,6 persen dari total permintaan dasar gas alam UE, yang diperkirakan sebesar 395 bcm untuk tahun depan, menurut IEA.

Badan itu memperingatkan bahwa suhu ringan di luar musim yang terlihat pada awal musim dingin Eropa tidak dijamin dapat bertahan lama, pasokan Rusia dapat semakin merosot, dan pasokan gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) global diperkirakan akan terbatas.

“Jika menggabungkan ketiga hal ini … kita mungkin mengalami masalah,” ujar Birol.

Dirinya mengemukakan serangkaian langkah praktis jangka pendek yang sejalan dengan ambisi iklim UE yang dapat diterapkan dan diberlakukan sebelum musim dingin 2023.

Peningkatan efisiensi energi yang lebih cepat dapat membantu menghemat 8 bcm gas alam pada 2023. Contohnya berkisar dari renovasi bangunan dengan berfokus pada hunian sosial hingga penggunaan lampu LED (light-emitting diode) di jalan-jalan.

Birol juga menyerukan penerapan sumber energi terbarukan yang lebih cepat dengan proses perizinan yang lebih singkat. Upaya itu dapat menghemat hingga 7,5 bcm gas alam.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kekhawatiran keamanan energi telah mengambil alih kekhawatiran ekologis sebagai kekuatan pendorong utama di balik penerapan energi terbarukan.

Beralih dari gas alam ke pemanas listrik di gedung-gedung dengan pemberian insentif pompa kalor dapat menghemat 2 bcm gas. Saat ini, sepertiga dari konsumsi gas alam UE digunakan untuk menghangatkan bangunan.

Mengedukasi konsumen, terutama tentang pemanasan, dapat menghemat 5 bcm gas alam. Jika suhu rata-rata di dalam ruangan diturunkan menjadi 21 derajat Celsius, gas alam dapat dihemat hingga 10 bcm.

Terakhir, meningkatkan pasokan dengan menjaminkan semakin banyak gas di negara-negara pengekspor, dengan memasukkan gas rendah emisi baru ke dalam campuran itu, dan dengan pembelian bersama gas dapat lebih menghemat gas alam hingga 4,5 bcm.

Kekurangan gas alam UE
Foto yang diabadikan pada 20 Mei 2022 ini menunjukkan fasilitas penyimpanan gas alam yang dioperasikan oleh Hungarian Gas Storage Ltd. di Desa Zsana, Hongaria, pada 20 Mei 2022. (Xinhua/Attila Volgyi)

Investasi yang dibutuhkan untuk menerapkan langkah-langkah tersebut dapat mencapai 100 miliar euro dalam satu tahun, menurut Birol, yang kemudian akan dibayar kembali dalam dua tahun melalui tagihan gas yang lebih rendah.

Von der Leyen mengatakan bahwa UE telah berupaya keras untuk memperkuat keamanan energi untuk musim dingin ini setelah melepaskan diri dari bahan bakar fosil Rusia dan sekarang mengalihkan fokusnya untuk mempersiapkan musim dingin 2023-2024.

*1 euro = 16.529 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan