Roket Long March-2F milik China memiliki fitur yang paling menonjol, yaitu dua sistem yang telah dipasang ke dalam roket tersebut. Salah satunya adalah sistem escape, dan yang lainnya adalah sistem pendeteksian dan pemrosesan kesalahan. Kedua sistem tersebut dirancang khusus untuk roket-roket berawak.
Jakarta (Indonesia Window) – China sukses meluncurkan pesawat luar angkasa berawak Shenzhou-15 pada Selasa (29/11) malam waktu setempat.
Pesawat itu dikirim ke luar angkasa dengan menggunakan roket pengangkut Long March-2F Y15.
“Sebagai sebuah roket berawak, Long March-2F memiliki fitur yang paling menonjol, yaitu dua sistem yang telah dipasang ke dalam roket tersebut,” kata Liu Feng, Wakil Kepala Perancang Roket Pengangkut Long March-2F, Akademi Teknologi Wahana Peluncur China (China Academy of Launch Vehicle Technology/CALT), baru-baru ini dalam wawancara dengan Xinhua.
Dia melanjutkan, Long March-2F mempunyai sistem escape, dan sistem pendeteksian dan pemrosesan kesalahan. “Kedua sistem tersebut dirancang khusus untuk roket-roket berawak.”
Berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan keandalan roket pengangkut Long March-2F.
Dibandingkan dengan roket Long March-2F Y14, sebanyak 26 peningkatan teknis telah diterapkan pada roket Long March-2F Y15 untuk meningkatkan keandalannya.
“Di masa yang akan datang, saya yakin akan ada perbaikan atau inovasi lebih lanjut dalam tiga aspek,” ujar Liu.
“Pertama adalah kapasitas muatan. Pesawat luar angkasa berawak di masa depan akan lebih berat, sehingga membutuhkan roket pengangkut dengan kapasitas muatan yang lebih besar,” terangnya.
“Yang kedua adalah sistem kontrol toleran kesalahan roket akan lebih ditingkatkan, dan yang ketiga adalah penggunaan kembali roket tersebut. Untuk roket berawak, peningkatan dan inovasi lebih lanjut perlu dilakukan dalam aspek ini,” kata Liu.
Laporan: Redaksi