Konsep Kebijakan Luar Negeri Rusia yang disetujui oleh Presiden Vladimir Putin dalam sebuah keputusan yang ditandatangani pada Jumat (31/3) untuk menggantikan versi 2016, menyebutkan bahwa negara ini bertekad untuk lebih memperkuat kemitraan komprehensif dan kerja sama strategisnya dengan China.
Moskow, Rusia (Xinhua) – Rusia bertekad untuk lebih memperkuat kemitraan komprehensif dan kerja sama strategisnya dengan China, demikian menurut Konsep Kebijakan Luar Negeri Rusia yang baru pada Jumat (31/3).
Rusia memprioritaskan pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan dengan China di segala bidang, memberikan bantuan timbal balik dan memperkuat koordinasi di arena internasional guna memastikan keamanan, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di tingkat global dan regional, ungkap dokumen tersebut.
Selain itu, Rusia berupaya meningkatkan infrastruktur koridor transportasi internasional yang menghubungkan Eropa dengan China barat dan mengembangkan koridor ekonomi Rusia-Mongolia-China, papar dokumen tersebut.
Selain itu, untuk membangun dunia multipolar, Rusia juga akan fokus pada penghentian dominasi AS dalam urusan dunia dan menciptakan kondisi untuk melawan segala bentuk “ambisi neokolonial dan hegemonik,” demikian tertulis dalam dokumen itu.
Rusia menyebut AS sebagai “inspirator, penyelenggara, dan eksekutor utama kebijakan anti-Rusia yang agresif dari pihak Barat secara kolektif, sumber risiko utama bagi keamanan Rusia, perdamaian internasional, serta perkembangan umat manusia yang seimbang, adil, dan progresif.”
Konsep Kebijakan Luar Negeri Rusia tersebut disetujui oleh Presiden Vladimir Putin dalam sebuah keputusan yang ditandatangani pada Jumat untuk menggantikan versi 2016. Dokumen itu pun segera diberlakukan.
Laporan: Redaksi