Banner

PBB desak negara-negara Asia-Pasifik ambil tindakan segera lawan bencana iklim

Kapal-kapal nelayan terlihat di sebuah pantai sebelum Topan Biparjoy menerjang di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan, pada 15 Juni 2023. (Xinhua/Str)

Kawasan Asia-Pasifik mengalami lebih dari 140 bencana yang menyebabkan 7.500 orang tewas dan kerugian ekonomi senilai 57 miliar dolar AS pada 2022.

 

Bangkok, Thailand (Xinhua) – Kawasan Asia-Pasifik menghadapi masa kritis untuk memperkuat pertahanannya melawan bencana yang disebabkan oleh iklim, seperti diperingatkan sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (25/7).

Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific/ESCAP), kawasan itu mengalami lebih dari 140 bencana yang menyebabkan 7.500 orang tewas dan kerugian ekonomi senilai 57 miliar dolar AS pada 2022.

Laporan Bencana Asia-Pasifik 2023 memproyeksikan bahwa dalam skenario pemanasan 2 derajat Celsius, kawasan itu berpotensi menanggung kerugian tahunan senilai hampir 1 triliun dolar AS atau 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Tindakan segera sangat penting untuk mencegah bencana ini dan melindungi manfaat pembangunan yang telah dicapai dengan kerja keras mengingat risiko bencana berpotensi melampaui kemampuan adaptasi.

Seiring dengan meningkatnya suhu, titik panas (hotspot) bencana baru mulai bermunculan, dan titik-titik yang sudah ada kian menguat, ujar Armida Salsiah Alisjahbana, Under-Secretary-General PBB sekaligus Sekretaris Eksekutif ESCAP.

Banner

“Situasi darurat bencana sedang berlangsung, dan kita harus mengubah pendekatan secara fundamental untuk membangun ketahanan,” imbuhnya.

Kawasan Asia-Pasifik
Sejumlah orang mengendarai kereta kuda di tengah hujan lebat di Lahore, Pakistan, pada 6 Juni 2023. (Xinhua/Sajjad)

ESCAP menyoroti perlunya peningkatan investasi dalam sistem peringatan dini multibahaya, yang berpotensi memangkas kerugian akibat bencana hingga 60 persen.

ESCAP juga mendesak kawasan itu untuk bersatu dan mendukung langkah-langkah adaptasi transformatif yang ditargetkan bersama dengan strategi regional untuk mewujudkan inisiatif Peringatan Dini untuk Semua (Early Warning for All) pada 2027 mendatang.

Perkiraan Organisasi Meteorologi Dunia pada awal Juli memperingatkan adanya peluang 90 persen El Nino akan berlanjut pada paruh kedua 2023, yang berpotensi memecahkan rekor suhu dan memicu panas ekstrem di berbagai belahan dunia, termasuk lautan.

*1 dolar AS = 15.007 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan