Banner

WMO: Kemungkinan El Nino berkembang tahun ini meningkat

Foto yang diabadikan pada 31 Agustus 2022 ini menunjukkan ladang pertanian yang terdampak kekeringan di Staffordshire, Inggris. (Xinhua/Jon Super)

Perkembangan El Nino kemungkinan besar akan memicu lonjakan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan kemungkinan tercapainya rekor suhu tertinggi baru.

 

Jenewa, Swiss (Xinhua) – Kemungkinan El Nino berkembang pada tahun ini meningkat, kata Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) pada Rabu (3/5).

Banner

Ini akan membawa dampak yang berlawanan terhadap pola cuaca dan iklim di banyak wilayah di dunia jika dibandingkan dengan La Nina yang berlangsung lama dan kemungkinan akan meningkatkan suhu global, menurut Informasi Terbaru El Nino/La Nina WMO, yang didasarkan pada input dari Pusat Produksi Global Prakiraan Jangka Panjang (Global Producing Centres of Long-Range Forecasts) WMO dan penilaian ahli.

La Nina yang tak biasa dan berlangsung lama itu kini telah berakhir setelah berlangsung selama tiga tahun dan Pasifik tropis saat ini berada dalam keadaan ENSO-netral (tidak mengalami El Nino maupun La Nina). Terdapat peluang sebesar 60 persen untuk transisi dari ENSO-netral ke El Nino selama Mei-Juli 2023, dan ini akan meningkat menjadi sekitar 70 persen pada Juni-Agustus dan 80 persen antara Juli hingga September, menurut informasi terbaru WMO.

Perkembangan El Nino
Foto yang diabadikan pada 23 Maret 2017 ini memperlihatkan Sungai Rimac yang meluap di Lima, Peru. (Xinhua/ANDINA/Oscar Farje Gomero)

“Kita baru saja melewati tahun terhangat kedelapan dalam sejarah, meskipun kita mengalami La Nina yang menyejukkan selama tiga tahun terakhir dan fenomena ini bertindak sebagai rem sementara bagi peningkatan suhu global. Perkembangan El Nino kemungkinan besar akan memicu lonjakan baru dalam pemanasan global dan meningkatkan kemungkinan tercapainya rekor suhu tertinggi baru,” kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas.

Banner
Perkembangan El Nino
Foto yang diabadikan pada 15 Agustus 2022 ini memperlihatkan pemandangan waduk Cijara di Extremadura, Spanyol. (Xinhua/Meng Dingbo)

Menurut laporan Situasi Iklim Global (State of the Global Climate) WMO, 2016 adalah tahun terhangat dalam sejarah karena peristiwa El Nino yang sangat kuat dan pemanasan akibat gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia. Efek terhadap suhu global biasanya muncul pada tahun setelah perkembangannya dan kemungkinan besar akan terlihat paling jelas pada 2024.

El Nino rata-rata terjadi setiap dua hingga tujuh tahun, dan episode-episodenya biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan