Banner

Kanada akan larang tas belanja dan kemasan makanan plastik sekali pakai

Ilustrasi. Limbah yang dihasilkan oleh produk plastik di seluruh dunia akan mencapai lebih dari 1 miliar ton per tahun. (Hans Braxmeier from Pixabay)

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Kanada mengumumkan bahwa mereka akan larang pembuatan dan impor sejumlah tas belanja berbahan plastik sekali pakai yang “berbahaya”, dengan beberapa peraturan baru yang mulai berlaku pada Desember tahun depan.

Larangan yang diumumkan pada Senin (20/6) itu akan berlaku untuk tas belanja, beragam peralatan, produk kemasan makanan dengan plastik yang sulit didaur ulang, wadah, pengaduk, dan sedotan dengan beberapa pengecualian, sebut pemerintah dalam rilisnya.

Banner

“Pemerintah kami terlibat dalam mengurangi polusi plastik … Itulah mengapa kami mengumumkan hari ini bahwa pemerintah kami memenuhi komitmennya untuk melarang plastik sekali pakai yang berbahaya,” kata Menteri Lingkungan Kanada Steven Guilbeault dalam konferensi pers Senin (20/6).

“Ini adalah langkah bersejarah untuk mengalahkan polusi plastik dan menjaga komunitas, tanah, dan lautan kita tetap bersih,” imbuhnya.

kanada larang tas belanja
Ilustrasi. Memilah sampah adalah salah satu upaya menjaga lingkungan hidup tetap bersih dan sehat. (Nareeta Martin on Unsplash)

Penjualan barang-barang tersebut akan dilarang mulai Desember 2023, guna memberi waktu kepada para pebisnis untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengurangi pasokan yang ada.

Banner

Pemerintah Kanada juga akan melarang ekspor enam jenis plastik pada akhir 2025.

Pemerintah federal mencantumkan plastik sebagai racun di bawah Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Kanada tahun lalu, yang membuka jalan bagi larangan beberapa jenis dari bahan ini. 

Namun, konsorsium produsen plastik menggugat pemerintah atas penetapan racun dalam kasus yang diperkirakan akan disidangkan akhir tahun ini.

Banner

Kanada menggunakan 15 miliar lembar tas plastik belanja per tahun, dan 16 juta sedotan per hari, kata pemerintah.

Sebuah laporan PBB baru-baru mengatakan bahwa penggunaan plastik secara global diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2060, dan produksi tahunan plastik berbasis bahan bakar fosil akan mencapai lebih dari 1,2 miliar ton pada tahun yang sama. Limbah yang dihasilkan oleh tingkat produksi seperti itu akan mencapai lebih dari 1 miliar ton per tahun.

Laporan semacam itu telah berkontribusi pada tumbuhnya rasa kepedulian di seluruh dunia mengenai prevalensi plastik dan masalah yang ditimbulkannya terhadap polusi dan lingkungan.

Banner

Dalam 70 tahun terakhir, dunia telah menghasilkan sekitar 8,3 miliar ton plastik, dengan 60 persennya telah dibuang di tempat pembuangan sampah, lautan, dan sungai, atau dibakar.

Beberapa kelompok manufaktur di Kanada sebelumnya telah menyatakan penentangan mereka terhadap peraturan yang diusulkan, meskipun pemerintah berjanji untuk memberikan waktu kepada pebisnis untuk menyesuaikan diri.

Kelompok konservatif, seperti Montreal Economic Institute (MEI), mengatakan peraturan tersebut membahayakan “inovasi potensial” dalam industri plastik dan “akan merugikan ekonomi tanpa jaminan membantu lingkungan”. Setidaknya enam persen pendanaan MEI berasal dari industri minyak dan gas bumi.

Banner

Pemerintah Kanada telah mengatakan bahwa pihaknya telah “​berkonsultasi secara luas guna mencari masukan untuk menginformasikan pengembangan peraturan yang diusulkan, dan memahami bahwa pebisnis memerlukan panduan untuk beralih ke produk dan sistem alternatif yang tersedia”.

Sumber: Al Jazeera

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan