Ribuan orang berunjuk rasa di LA dalam kampanye ‘Hands Off’, tolak kebijakan Trump

Kampanye ‘Hands Off’ memobilisasi lebih dari 1.200 aksi unjuk rasa di semua negara bagian AS, yang berjumlah 50 negara bagian, maupun kota-kota di luar negeri, seperti di Kanada, Meksiko, dan beberapa wilayah di Eropa.
Los Angeles, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – Ribuan orang pada Sabtu (5/4) berkumpul di pusat kota untuk memprotes perubahan besar-besaran yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Elon Musk terhadap pemerintah federal negara itu.
Aksi tersebut merupakan bagian dari kampanye ‘Hands Off’, yang memobilisasi lebih dari 1.200 aksi unjuk rasa di semua negara bagian AS, yang berjumlah 50 negara bagian, maupun kota-kota di luar negeri, seperti di Kanada, Meksiko, dan beberapa wilayah di Eropa.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Pershing Square, mengecam apa yang mereka sebut sebagai “serangan terhadap keluarga, pekerjaan, layanan kesehatan, dan jaminan sosial” oleh pemerintahan Trump dan Departemen Efisiensi Pemerintah AS, departemen baru yang dikepalai oleh Musk dan bertujuan untuk merampingkan badan-badan federal.
“Hanya kekuatan rakyat yang dapat menghentikan mereka sekarang,” kata Brad K. dari Altadena kepada Xinhua dalam unjuk rasa tersebut. “Waktunya untuk pemberontakan massal! Hanya dengan turun ke jalan dalam protes besar-besaran kita dapat menghentikan pencurian ini dan menyelamatkan Jaminan Sosial, program-program minoritas, para veteran, dan warga lanjut usia.”
Evelyn M., seorang ekonom dari Burbank, mengatakan kepada Xinhua bahwa pemerintah mencuri tabungan Jaminan Sosial mereka. “Ini adalah skenario yang tidak manusiawi dan merugikan semua pihak dengan konsekuensi petaka besar menghadang di depan,” ujarnya.
Linda Falcao (65) mengatakan dirinya telah berkontribusi pada Jaminan Sosial sejak usia remaja. Wanita lansia itu pun turut bergabung dalam unjuk rasa sambil meneriakkan, “Itu uang kami!”
Para pengunjuk rasa juga membawa berbagai spanduk tulisan dan meneriakkan slogan-slogan yang mengkritik Trump dan Musk, menuding mereka merongrong demokrasi dan kesejahteraan sosial.
“Lawan Fasisme! Trump bukan Raja kita!” teriak Max P., salah satu pengunjuk rasa. “Orang kaya yang serakah mencuri dari orang miskin dan warga kelas menengah!”
“Kami di sini berjuang untuk jiwa Amerika,” kata seorang warga bernama Angela C. Dia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Trump akan membuat AS menjadi “perundung menyedihkan yang mengacungkan tongkat besar sebagai ancaman untuk mengeksploitasi semua negara lain di dunia.”
Wayne Hoffman, seorang pensiunan manajer keuangan, mengkritik kebijakan tarif Trump dan memperingatkan bahwa kebijakan tersebut dapat menimbulkan kerugian besar bagi para petani serta investor.
Unjuk rasa di Los Angeles ini mencerminkan aksi unjuk rasa serupa yang diadakan di puluhan kota di California Selatan, termasuk Pasadena, Torrance, Santa Ana, dan Riverside.
Upaya yang dilakukan secara nasional ini mendapatkan dukungan dari Senator AS Bernie Sanders dan anggota parlemen AS Alexandria Ocasio-Cortez. Keduanya saat ini sedang melakukan tur ‘Melawan Oligarki’ ke beberapa negara bagian.
Kampanye mereka memperkuat pesan protes melalui aksi unjuk rasa di tujuh negara bagian yang ditonton secara daring oleh jutaan orang. Berikutnya, Sanders dan Cortez akan menggelar tur di Los Angeles pada 12 April yang diperkirakan bakal menarik banyak orang.
“Bersatu kita teguh!” teriak Sharon B. dalam aksi unjuk rasa pada Sabtu itu. “Ini baru permulaan!”
Laporan: Redaksi