Banner

Platform tenaga angin terapung pertama China di laut dalam rampung dirakit

Foto dari udara yang diabadikan pada 12 Juni 2020 ini menunjukkan para pekerja sedang memasang turbin angin lepas pantai di sebuah ladang angin di Fuqing, Provinsi Fujian, China tenggara. (Xinhua/Lin Shanchuan)

Pembangkit listrik tenaga bayu terapung pertama China di laut dalam, yang diinvestasikan dan dibangun oleh China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), memiliki kedalaman air lebih dari 100 meter dan jarak lepas pantai lebih dari 100 kilometer.

 

Beijing, China (Xinhua) – Platform tenaga angin terapung pertama China di laut dalam, yang diinvestasikan dan dibangun oleh China National Offshore Oil Corporation (CNOOC), telah merampungkan perakitan badan terapungnya, lapor Science and Technology Daily edisi Selasa (3/1).

Progres ini menandai langkah penting dalam pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) lepas pantai pertama di dunia yang memiliki kedalaman air lebih dari 100 meter dan jarak lepas pantai lebih dari 100 kilometer, papar surat kabar itu.

Platform tersebut akan dipasang di sebuah ladang minyak lepas pantai yang berjarak 136 kilometer dari Wenchang di Hainan, sebuah provinsi pulau di China selatan. Angin kencang dan ombak tinggi menjadi tantangan besar bagi desain platform tenaga angin tersebut.

Saat proyek tersebut dioperasikan nanti, listrik yang dihasilkan oleh turbin akan dihubungkan ke jaringan listrik kelompok ladang minyak lepas pantai untuk produksi minyak dan gas, dengan kapasitas pembangkit listrik tahunan sebesar 22 juta kilowatt-jam (kWh), yang akan menghemat 7,73 juta meter kubik gas bahan bakar dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 22.000 ton, urai surat kabar itu.

Banner

Li Nan, seorang peneliti senior CNOOC, mengatakan bahwa PLTB terapung memiliki prospek penerapan yang luas. Pembangkit ini dapat digunakan tidak hanya untuk konsumsi dan pasokan listrik lokal bagi fasilitas-fasilitas lepas pantai, tetapi juga untuk mengembangkan padang rumput laut, produksi hidrogen dari air laut, wisata bahari, serta sumber daya mineral laut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan