Harga minyak naik di tengah ekspektasi tentang tingginya permintaan di China

Foto yang diabadikan pada 12 Maret 2019 ini memperlihatkan pompa angguk yang beroperasi di Luling, Texas, Amerika Serikat. (Xinhua/Wang Ying)

Harga minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman Februari naik 86 sen, atau 1,2 persen, dan ditutup di level 74,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

 

New york city, AS (Xinhua) – Harga minyak dunia pada Senin (9/1) mengalami kenaikan di saat para pialang optimistis tentang prospek permintaan di China.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik 86 sen, atau 1,2 persen, dan ditutup di level 74,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Maret naik 1,08 dolar AS atau 1,4 persen dan ditutup di angka 79,65 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Keputusan China untuk melanjutkan pembukaan kembali ekonomi memberikan dukungan material bagi pasar komoditas, kata Vladimir Zernov, analis pasar dari pemasok informasi pasar FX Empire, pada Senin.

“Para pialang bertaruh bahwa permintaan minyak di negara itu (China) akan tumbuh dengan laju yang solid” terlepas dari tantangan sementara yang dipicu oleh virus corona, katanya.

Faktor lain yang turut mendukung harga minyak dunia adalah turunnya dolar AS. Indeks dolar, yang mengukur nilai mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,85 persen menjadi 103,0010 pada sesi perdagangan akhir pada Senin, menyusul penurunan 1,11 persen pada sesi sebelumnya. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan nilai mata uang AS.

Untuk pekan yang berakhir pada Jumat (6/1), WTI turun 8,1 persen dan Brent turun 8,5 persen berdasarkan kontrak front-month.

*1 dolar AS = 15.574 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan