Banner

GSMA: China diperkirakan akan miliki 1 miliar koneksi 5G pada 2025

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Wuzhen Konferensi Internet Dunia (World Internet Conference/WIC) 2023 dibuka di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China timur, pada 8 November 2023. (Xinhua/Huang Zongzhi)

Jumlah koneksi seluler 5G di China diperkirakan akan mencapai 1 miliar pada 2025, menambah hampir 1 triliun dolar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2030, dan hampir separuhnya akan berasal dari sektor jasa.

 

Hangzhou, China (Xinhua) – Jumlah koneksi seluler 5G di China diperkirakan akan mencapai 1 miliar pada 2025, demikian disampaikan John Hoffman, CEO GSMA Ltd., sebuah asosiasi operator seluler internasional.

Hoffman menyampaikan perkiraan tersebut saat berpidato dalam upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Wuzhen Konferensi Internet Dunia (World Internet Conference/WIC), yang resmi dibuka pada Rabu (8/11) di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China timur.

“China, khususnya, sangat proaktif dalam meningkatkan penggunaan 5G secara vertikal, membangun model bisnis baru untuk mendorong penggunaan yang lebih luas di seluruh sektor dan mempercepat transformasi digital dalam segala aspek mulai dari pertambangan hingga pelabuhan dan manufaktur, menunjukkan bahwa seiring dengan pertumbuhan 5G, teknologi ini dapat membawa potensi tanpa batas bagi semua sektor bisnis,” kata Hoffman.

Jumlah koneksi seluler 5G
Seorang pengunjung mengamati lukisan kreatif yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internet Dunia di Wuzhen, Provinsi Zhejiang, China timur, pada 7 November 2023. Museum Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internet Dunia secara resmi dibuka di Wuzhen pada Selasa (7/11). Dengan luas area sekitar 43.000 meter persegi, museum itu memiliki enam area ekshibisi permanen, memamerkan berbagai teknologi utama, peristiwa-peristiwa penting dan tokoh-tokoh penting dalam industri Internet global, dan menguraikan proses perkembangan Internet. (Xinhua/Huang Zongzhi)

Per akhir September 2023, China memiliki 3,189 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G, yang mencakup seluruh area perkotaan di tingkat prefektur dan wilayah. Setiap 10.000 penduduk China kini berbagi sekitar 22,6 BTS 5G, sehingga meningkatkan beragam skenario kebutuhan daya komputasi, menurut data dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.

Banner

GSMA memperkirakan bahwa 5G akan menambah hampir 1 triliun dolar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2030, dan hampir separuhnya akan berasal dari sektor jasa.

*1 dolar AS = 15.593 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan