Jumlah jamaah haji 2023 (1444 Hijriah) akan mencapai 2,6 juta orang – angka normal sebelum pandemik melanda – seiring dengan dicabutnya pembatasan akibat COVID-19.
Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi akan mengerahkan 14.000 petugas dan 8.000 sukarelawan untuk melayani jutaan jamaah haji tahun ini, seiring dengan dicabutnya pembatasan akibat pandemik COVID-19, dikutip dari Al Arabiya pada Selasa.
“Rencana operasional untuk musim haji tahun ini adalah yang terbesar dalam sejarah Kepresidenan Haramain (Dua Masjid Suci), setelah berakhirnya pandemi Corona, dan akan disesuaikan dengan sistem layanan terintegrasi yang disiapkan oleh kepemimpinan yang bijak,” kata Presiden Presidensi Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Dr. Abdurrahman Assudais dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Kerajaan telah mencabut pembatasan jumlah jamaah yang diizinkan untuk menunaikan ibadah dari Rukun Islam ke-lima ini untuk pertama kalinya sejak pandemik Covid. Sekitar 2,6 juta orang diharapkan mengambil bagian dalam ibadah haji 1444 Hijriah yang diperkirakan akan dimulai pada 26 Juni.
Selain itu, sebanyak 300.000 salinan Al-Quran akan didistribusikan di Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, menurut Syekh Assudais. Layanan dan penuntun terjemahan akan tersedia di seluruh lokasi ibadah haji dalam 51 bahasa guna melayani jutaan orang yang datang dari seluruh dunia.
Kepresidenan Haramain juga akan membagikan 40 juta liter air Zamzam di dua masjid suci melalui lebih dari 30.000 titik distribusi, dengan menyediakan setidaknya dua juta botol untuk peziarah setiap hari.
Teknologi digital termasuk aplikasi seluler dan robot di sejumlah lokasi ritual haji akan digunakan untuk meningkatkan layanan bagi pada jamaah.
Laporan: Redaksi