Banner

WHO imbau pembatasan masuk terkait COVID-19 berbasis sains dan tak diskriminatif

Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge menghadiri sebuah konferensi pers gabungan di Athena, Yunani, pada 15 April 2021. (Xinhua/Marios Lolos)

Pembatasan masuk terkait COVID-19 harus berbasis sains yang bersifat proporsional serta tidak diskriminatif, imbau seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 

Kopenhagen, Denmark (Xinhua) – Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau semua negara untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan terkait COVID-19 berupa pembatasan masuk berbasis sains yang bersifat proporsional serta tidak diskriminatif.

Hans Kluge, direktur regional WHO untuk Eropa, menyampaikan imbauan tersebut dalam konferensi pers di Kopenhagen, Denmark, pada Selasa (10/1).

“Untuk negara-negara di kawasan kami yang saat ini mengadopsi langkah-langkah pencegahan di sektor perjalanan, kami mengimbau agar keputusan itu didasarkan pada sains, bersifat proporsional, dan tidak diskriminatif,” ujar Kluge.

“Secara ilmiah, tidak ada ancaman langsung bagi kawasan Eropa saat ini berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari China, karena varian (virus) yang menyebar di China juga menyebar di Eropa,” kata Kluge kepada Xinhua.

Banner

“Kami sependapat dengan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) bahwa lonjakan yang sedang berlangsung di China diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap situasi epidemiologis COVID-19 di Kawasan Eropa WHO saat ini,” ujarnya.

Pembatasan masuk terkait COVID-19
Para penumpang asal China tiba di Bandar Udara Suvarnabhumi di Samut Prakan, Thailand, pada 9 Januari 2022. (Xinhua/Rachen Sageamsak)

Kluge kembali menegaskan pentingnya pengawasan ilmiah dan mengkritik sejumlah negara tertentu di kawasan tersebut yang secara signifikan mengurangi kapasitas pengawasan mereka untuk pendeteksian COVID-19.

Menurut Kluge, berbahaya jika kita mengabaikan aspek signifikan lainnya dari evolusi virus itu, seperti varian rekombinan Omicron XBB.1.5, yang telah menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Amerika Serikat dan saat ini meluas di kawasan Eropa.

Kluge mengimbau semua negara untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar lagi, termasuk meningkatkan cakupan vaksin pada populasi umum, memberikan dosis vaksin tambahan kepada kelompok prioritas, mendorong pemakaian masker baik di dalam ruangan maupun di transportasi umum, memastikan perputaran udara di tempat ramai dan tempat umum, serta menyediakan pengobatan yang dilakukan lebih awal dan dengan tepat bagi pasien yang berisiko mengidap penyakit parah.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan