Banner

Studi di China soroti penuaan sumsum tulang belakang

Sejumlah warga lanjut usia (lansia) berjalan-jalan di Tokyo, Jepang, pada 18 September 2023. Warga lansia Jepang, yang didefinisikan sebagai mereka yang berusia 65 tahun ke atas, mencatatkan rekor persentase tertinggi dalam sejarah sebesar 29,1 persen dari populasi keseluruhan, menurut statistik demografis yang diumumkan oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang sehari sebelum Hari Penghormatan terhadap Lansia (Respect for the Aged Day) di negara itu. Angka ini menjadikan Jepang sebagai negara dengan persentase warga lansia tertinggi di antara 200 negara dan kawasan di seluruh dunia. (Xinhua/Zhang Xiaoyu)

Jenis sel biologis baru yang terakumulasi di sumsum tulang belakang manusia dan primata lainnya mendorong proses penuaan sumsum tulang belakang.

 

Beijing, China (Xinhua) – Para peneliti China menemukan jenis sel biologis baru yang terakumulasi di sumsum tulang belakang manusia dan primata lainnya yang mendorong proses penuaan sumsum tulang belakang, menurut Institut Zoologi di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Banner

Sumsum tulang belakang merupakan bagian penting dari sistem saraf pusat, dan esensial untuk berbagai aktivitas kehidupan pada manusia dan primata. Namun, hanya sedikit yang diketahui tentang mekanisme penuaan sumsum tulang belakang, kata Liu Guanghui dari Institut Zoologi, anggota tim peneliti.

Sel-sel baru yang ditemukan tersebut, termasuk dalam kategori yang dikenal sebagai “mikroglia”, terakumulasi di sumsum tulang belakang monyet dan manusia lanjut usia, dan mendorong proses penuaan neuron motorik.

Temuan ini akan membantu untuk lebih memahami penuaan sumsum tulang belakang dan penyakit kronis pada populasi lanjut usia, memberikan ide-ide baru untuk menunda penuaan sumsum tulang belakang manusia dan mencegah serta mengendalikan penyakit degeneratif, kata Zhang Weiqi, salah satu peneliti, dari Institut Genomik Beijing di bawah CAS.

Banner

Studi tersebut dipublikasikan secara daring di jurnal Nature baru-baru ini.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan