Israel kembali lancarkan gelombang serangan udara baru di Lebanon

Israel menuding Hizbullah melakukan operasi militer di Lebanon selatan yang melanggar kesepakatan antara Israel dan Lebanon.
Yerusalem/Beirut, Wilayah Palestina yang diduduki/Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Militer Israel pada Ahad (23/2) malam waktu setempat mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan udara baru di Lebanon selatan, dengan menargetkan lokasi-lokasi Hizbullah meskipun ada kesepakatan gencatan senjata.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan mereka menyerang infrastruktur yang di dalamnya terdapat persenjataan, di mana “aktivitas Hizbullah teridentifikasi.”
Mereka menuding Hizbullah melakukan operasi militer di Lebanon selatan yang melanggar kesepakatan antara Israel dan Lebanon.
Kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan “musuh Israel melancarkan dua serangan drone di Wadi Zibqin di sektor barat Lebanon selatan.”
NNA menambahkan pasukan Israel juga menjatuhkan suar di daerah Al-Dar, yang terletak di sektor tengah wilayah perbatasan selatan.
Menurut NNA, sebelumnya pada hari yang sama pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan beberapa serangan udara di Lebanon timur dan selatan.
Seorang anak perempuan Suriah terluka dalam serangan tersebut dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Lebanon-Italia untuk menjalani perawatan, lansir NNA.
Masih di hari yang sama, Israel merilis foto dan video pembunuhan mantan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada 27 September 2024. Rekaman serangan udara itu menunjukkan beberapa bom menghantam bunker bawah tanah di pinggiran selatan Beirut tempat Nasrallah berada.
Video-video tersebut dirilis saat ribuan orang di Beirut menghadiri pemakaman Nasrallah pada hari yang sama.
Selama pemakaman tersebut, pesawat-pesawat tempur Israel berpatroli di langit Beirut, kata Israel Katz, menteri pertahanan Israel.
“Jet-jet Angkatan Udara Israel yang saat ini terbang di atas Beirut saat pemakaman Hassan Nasrallah mengirimkan pesan yang jelas: Siapa pun yang mengancam akan menghancurkan Israel dan menyerang Israel, ini akan menjadi nasib mereka,” kata Katz.
Laporan: Redaksi