Banner

Israel deklarasikan kemenangan atas Divisi Rafah Hamas, isyaratkan pengalihan fokus ke utara

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menginspeksi pasukan Israel di Dataran Tinggi Golan dudukan Israel pada 7 Juli 2024. (Xinhua/Kementerian Pertahanan Israel)

Israel mengisyaratkan pengalihan fokus militer ke pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

 

Yerusalem (Xinhua/Indonesia Window) – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Rabu (21/8) mengatakan bahwa Divisi Rafah milik Hamas di Gaza telah “dikalahkan” dan mengisyaratkan pengalihan fokus militer Israel ke pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.

Gallant menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah inspeksi ke Koridor Philadelphia, sebuah wilayah yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir yang tetap ingin dikuasai Israel bahkan setelah gencatan senjata berpotensi tercapai. Kementerian Pertahanan Israel merilis sebuah foto Gallant, yang mengenakan rompi antipeluru dan dikelilingi para komandan, di sebuah bangunan Palestina yang telah diduduki pasukan Israel dan dijadikan markas.

Gallant mengatakan bahwa Divisi 62 dari Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) telah “mengalahkan” Divisi Rafah milik Hamas. Dalam serangan ke kota paling selatan di Gaza itu, IDF menghancurkan 150 terowongan, menurut angka yang diungkap oleh Gallant. Dia menambahkan bahwa “sejumlah kecil” terowongan masih utuh, dan dia telah “memberikan perintah langsung” untuk menghancurkannya.

Asap mengepul usai serangan Israel di Jalur Gaza pada 20 Agustus 2024, sebagaimana terlihat dari perbatasan sebelah selatan Israel dengan Jalur Gaza. (Xinhua/Gil Cohen Magen)

Pada Mei lalu, IDF melancarkan serangan darat besar-besaran di Rafah, kota di Gaza bagian selatan yang telah ditetapkan sebagai “zona aman” dan menampung lebih dari sejuta pengungsi Palestina.

Para pejabat keamanan Israel baru-baru ini mengeklaim bahwa sebagian besar target militer potensial di Gaza telah dihancurkan. Gallant mengindikasikan bahwa militer Israel kini tengah mengalihkan fokusnya.

“Hal yang paling penting, dalam pandangan saya, dalam hal strategi, adalah untuk mencapai semua tujuan perang terkait Hamas dan para sandera, dan saat ini adalah untuk beralih ke utara,” ujar Gallant, mengacu pada Israel utara, di mana konflik yang sedang berlangsung dengan Hizbullah kian intens sejak 7 Oktober 2023.

Rentetan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel terlihat di langit Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 5 Agustus 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Ketegangan lintas perbatasan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir usai Israel menewaskan seorang pejabat senior Hizbullah di Beirut pada akhir Juli lalu.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan