Israel konfirmasi serang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon, “salah klasifikasi” karena cuaca
Israel melepaskan tembakan dari sebuah tank Merkava yang ditempatkan di dekat pos Israel di Lebanon selatan, dengan peluru senapan mesin berat mendarat sekitar 5 meter dari personel penjaga perdamaian yang sedang berjalan kaki.
Yerusalem, Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) pada Ahad (16/11) mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya melepaskan tembakan ke arah dua personel penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon selatan, dengan alasan kesalahan klasifikasi “karena kondisi cuaca yang buruk.”
Setelah mengidentifikasi “dua orang mencurigakan” di wilayah Al-Hamames, pasukan Israel melepaskan tembakan peringatan dan memaksa mereka mundur. Namun, setelah peninjauan lebih lanjut atas insiden tersebut, diketahui bahwa kedua orang itu merupakan personel penjaga perdamaian PBB yang sedang berpatroli di wilayah tersebut, ungkap pernyataan IDF.
“IDF menekankan bahwa tidak ada tembakan yang sengaja diarahkan kepada tentara UNIFIL, dan masalah ini sedang ditangani melalui jalur penghubung resmi,” kata pernyataan IDF, seraya menambahkan bahwa pihaknya akan melanjutkan operasi untuk “menyingkirkan segala ancaman” terhadap Israel.
Sebelumnya pada hari yang sama, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan dari sebuah tank Merkava yang ditempatkan di dekat pos Israel di Lebanon selatan, dengan peluru senapan mesin berat mendarat sekitar 5 meter dari personel penjaga perdamaian yang sedang berjalan kaki.
Kedua personel penjaga perdamaian itu kemudian berlindung dan segera menghubungi pasukan Israel melalui saluran penghubung UNIFIL untuk menghentikan penembakan, kata UNIFIL. Mereka berhasil menarik diri dengan selamat sekitar 30 menit kemudian, setelah tank tersebut mundur. Tidak ada korban luka yang dilaporkan dalam insiden ini.
UNIFIL menyebut insiden ini sebagai “pelanggaran serius” terhadap Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, dan mendesak IDF untuk “menghentikan segala perilaku agresif dan serangan terhadap atau di dekat pasukan penjaga perdamaian,” menekankan bahwa personel PBB sedang berupaya membantu memulihkan stabilitas di kawasan tersebut.
Posisi-posisi UNIFIL telah beberapa kali menjadi sasaran sejak bentrokan lintas perbatasan meletus setelah konflik Gaza pecah pada Oktober 2023. Meskipun ada gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, Israel terus melakukan serangan berkala di Lebanon, dengan alasan ancaman Hizbullah. Pasukan Israel juga masih mempertahankan posisi-posisinya di perbatasan hingga melewati batas waktu penarikan pasukan pada 18 Februari.
Laporan: Redaksi

.jpg)








