Banner

AS bersikap ambigu terkait kemungkinan Israel serang cadangan minyak Iran

Foto menampilkan proyektil rudal Iran yang berhasil dicegat oleh Israel di langit Yerusalem pada 1 Oktober 2024. (Xinhua/Chen Junqing)

Israel diperkirakan akan meluncurkan “aksi balasan yang signifikan” terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan, dengan target potensial meliputi fasilitas-fasilitas produksi minyak republik Islam itu.

 

Washington, AS (Xinhua/Indonesia Window) – Amerika Serikat (AS) masih berdiskusi dengan Israel mengenai bagaimana Israel akan membalas serangan rudal dari Iran, demikian disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Kamis (3/10), seraya menambahkan bahwa “tidak ada” yang akan terjadi pada hari itu.

Sebelum menaiki Marine One untuk mengunjungi daerah yang terdampak badai Helene di negara bagian Florida dan Georgia di wilayah selatan AS, presiden AS itu mengatakan kepada para wartawan di area South Lawn di Gedung Putih bahwa AS akan “menasihati” Israel tentang bentuk pembalasan secara spesifik.

“Dan tidak ada yang akan terjadi hari ini,” tambahnya.

Situs jejaring berita Axios dalam laporannya pada Rabu (2/10) mengutip para pejabat Israel yang mengatakan bahwa Israel diperkirakan akan meluncurkan “aksi balasan yang signifikan” terhadap Iran dalam beberapa hari ke depan, dengan target potensial meliputi fasilitas-fasilitas produksi minyak republik Islam itu.

Banner

Jika Iran menyerang Israel lagi, “semua opsi akan menjadi pertimbangan” bagi Israel, termasuk menyerang fasilitas nuklir Iran, menurut laporan tersebut.

Biden pada Rabu menyatakan penolakan terhadap penyerangan fasilitas-fasilitas nuklir Iran oleh Israel, namun bersikap ambigu mengenai sikap pemerintahannya soal potensi serangan terhadap ladang-ladang minyak Iran.

“Kami sedang mendiskusikannya. Saya pikir itu akan sedikit… begitulah,” kata presiden itu pada Kamis.

Israel diperkirakan akan meluncurkan
Foto yang diabadikan pada 1 Oktober 2024 ini menunjukkan sebuah restoran yang rusak akibat serangan Iran di Tel Aviv, Israel. (Xinhua/JINI/Gideon Markowicz)

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller juga mendapat pertanyaan serupa dalam konferensi pers pada Rabu. Namun, dirinya menolak untuk mengomentari diskusi AS-Israel yang sedang berlangsung mengenai rencana pembalasan tersebut.

“Kami sedang berdiskusi dengan mereka tentang bentuk respons yang akan diberikan. Dan saat ini, saya rasa saya tidak perlu membicarakan diskusi tersebut,” ujar Miller.

Sembari mempersiapkan serangan balasan terhadap Iran, Israel terus melanjutkan serangan daratnya ke Lebanon, yang sejak awal ditentang oleh Biden, yang mengatakan bahwa dia ingin Israel berhenti.

Banner

Menjawab pertanyaan dari Xinhua tentang apa yang akan dilakukan AS saat ini mengingat operasi Israel sedang berlangsung, Miller dalam konferensi pers tersebut mengatakan bahwa dia tidak akan membeberkan isi percakapan diplomatik tertutup yang sedang berlangsung, seraya menambahkan bahwa Washington akan bekerja sama dengan Tel Aviv “untuk memastikan mereka dapat meredam Hizbullah dan mencegah Hizbullah melancarkan serangan ke Israel sebagaimana yang telah mereka lakukan sejak 8 Oktober 2023.”

“Kami akan terus mendesak mereka tentang perlunya mengambil keputusan yang tidak hanya untuk kepentingan jangka pendek tetapi juga untuk kepentingan strategis jangka panjang,” ujar Miller.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan