Banner

Pemimpin tertinggi Iran peringatkan Israel soal hukuman berat pascaserangan udara

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menghadiri putaran kedua pemilihan parlementer ke-12 Iran di Teheran, Iran, pada 10 Mei 2024. (Xinhua/Shadati)

Israel akan menerima hukuman berat menyusul serangan udara yang dilancarkan terhadap target-target di Iran pada 13 Juni 2025, yang juga menewaskan sedikitnya dua ilmuwan nuklir Iran.

 

Teheran/Yerusalem, Iran/Wilayah Palestina yang diduduki (Xinhua/Indonesia Window) – Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei pada Jumat (13/6) mengatakan bahwa Israel akan menerima hukuman berat menyusul serangan udara yang dilancarkan terhadap target-target di Iran pada Jumat tersebut.

Israel “telah menuliskan nasib pahit bagi dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya,” ujar Khamenei dalam sebuah pernyataan.

Juru Bicara (Jubir) Angkatan Bersenjata Iran Abolfazl Shekarchi dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi kelolaan pemerintah Iran, IRIB TV, mengatakan bahwa Israel akan menghadapi konsekuensi serius atas tindakannya. Shekarchi menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Iran telah siap siaga dan akan memberikan respons yang keras.

Beberapa panglima militer senior Iran, termasuk Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam Iran (Islamic Revolution Guards Corps/IRGC) Hossein Salami, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, dan Komandan Kantor Pusat Khatam al-Anbiya Iran Gholam Ali Rashid, tewas akibat serangan udara Israel, ungkap laporan IRIB TV.

Banner

Serangan udara Israel tersebut juga menewaskan sedikitnya dua ilmuwan nuklir Iran, yang diidentifikasi sebagai Mohammad Mehdi Tehranchi dan Fereydoun Abbasi, lanjut laporan itu.

Sejumlah ledakan dilaporkan terjadi di Teheran serta di wilayah Natanz, Khondab, dan Khorramabad, lapor saluran televisi kelolaan pemerintah Iran tersebut, yang menambahkan bahwa sejumlah korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak, juga dilaporkan di sebuah gedung perumahan di Teheran.

Lebih dari 100 drone telah diluncurkan oleh Iran ke Israel, kata Effie Defrin, jubir Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF). Dia menambahkan bahwa pasukannya sedang berupaya menembak jatuh drone-drone tersebut.

IDF pada Jumat pagi waktu setempat mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya telah melancarkan serangan “preemtif, berpresisi, dan terkoordinasi” terhadap puluhan target militer, termasuk target-target nuklir di beberapa wilayah di Iran, seraya menambahkan bahwa “Iran kini lebih dekat dari sebelumnya untuk memperoleh senjata nuklir.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuturkan dalam sebuah pidato dalam video bahwa tujuan dari operasi yang sedang berlangsung ini adalah “untuk menyerang infrastruktur nuklir Iran, pabrik rudal balistik Iran, dan kemampuan militer Iran.” Dia juga menyebut operasi ini akan terus berlanjut “beberapa hari selama diperlukan.”

Kepala IDF Eyal Zamir dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Israel “tidak punya pilihan lain” dan telah sampai di “titik tidak bisa kembali” untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya.

Banner

Setelah serangan tersebut, Komando Front Dalam Negeri IDF melarang dibukanya aktivitas pendidikan dan pertemuan di Israel, kecuali untuk sektor-sektor esensial.

Kementerian Kesehatan Israel juga memerintahkan seluruh rumah sakit untuk menaikkan tingkat kesiagaan mereka ke level tertinggi, berpindah ke area yang dilindungi, dan turun ke kompleks bawah tanah yang dilindungi.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio membantah bantuan atau keterlibatan AS dalam serangan “sepihak” tersebut. Dia menambahkan Israel telah menginformasikan kepada Washington bahwa mereka meyakini serangan itu perlu dilakukan untuk pertahanan diri Israel.

Sebelumnya pada Kamis (12/6), Presiden AS Donald Trump memperingatkan kemungkinan terjadinya “konflik masif” di Timur Tengah. Trump berkata, “Saya tidak ingin mereka masuk ke dalam konflik tersebut” di saat pembicaraan langsung antara AS dan Iran sedang berjalan.

“Saya ingin mencapai kesepakatan dengan Iran. Kami sudah cukup dekat dengan sebuah kesepakatan … Selama saya yakin kesepakatan itu dapat dicapai, saya tidak ingin mereka masuk ke dalam konflik karena itu akan menghancurkan upaya pencapaian kesepakatan tersebut,” ungkap Trump kepada awak media di Gedung Putih.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengecam setiap eskalasi militer di Timur Tengah, dan “sangat khawatir perihal serangan Israel terhadap instalasi nuklir di Iran di saat pembicaraan antara Iran dan AS mengenai status program nuklir Iran sedang berlangsung,” ujar wakil juru bicara Guterres dalam sebuah pernyataan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan