Banner

Fokus Berita – Pemimpin media dunia bahas peluang dan tantangan AI di bidang jurnalistik

Foto yang diabadikan pada 3 Desember 2023 ini menunjukan upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) kelima di Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, China selatan. (Xinhua/Deng Hua)

Industri media harus merangkul inovasi dan perubahan teknologi, serta memperkuat penelitian dan pengembangan AI, komputasi awan, dan teknologi lainnya, sehingga teknologi tersebut dapat melayani perkembangan media dengan lebih baik lagi.

 

Guangzhou, China (Xinhua) – Di era kemajuan teknologi yang pesat, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menjadi faktor kunci yang mentransformasi industri media.

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Media Dunia (World Media Summit/WMS) kelima yang sedang berlangsung, para peserta berbagi wawasan dan perspektif mereka tentang AI, yang telah menjadi istilah populer global.

Fu Hua, Executive Chairman WMS sekaligus Presiden Kantor Berita Xinhua, menyampaikan dalam pidato utamanya pada upacara pembukaan KTT tersebut bahwa industri media harus merangkul inovasi dan perubahan teknologi, serta memperkuat penelitian dan pengembangan AI, komputasi awan, dan teknologi lainnya, sehingga teknologi tersebut dapat melayani perkembangan media dengan lebih baik lagi.

Narasimhan Ram, yang menjabat sebagai direktur Hindu Publishing Group India, menilai bahwa mempelajari cara memanfaatkan AI akan membawa peluang bagi perkembangan media.

AI membebaskan jurnalis dari “tugas hafalan” dan memungkinkan mereka untuk fokus pada “jurnalisme yang berdampak lebih tinggi,” kata Wakil Presiden The Associated Press (AP) Chan Yim Kuen.

Senada dengan Chan, Sue Brooks, selaku kepala pengembangan produk dan strategi agensi Kantor Berita Reuters, mengungkapkan bahwa AI akan membuat jurnalisme lebih efisien, membebaskan para jurnalis dari tugas-tugas “penerjemahan dan transkripsi rutin, sehingga mereka dapat memanfaatkan lebih banyak waktu untuk menggali berita yang paling penting.”

Dalam pidato bertema “Kepercayaan” (Trust) yang disampaikannya dalam acara pembukaan KTT tersebut pada Sabtu (2/12), Brooks mengatakan, “Jika AI akan menjadi bagian besar dalam kehidupan kita, kita perlu memiliki kepercayaan bahwa algoritme dibuat untuk tujuan baik dan bukan sebaliknya.”

Selain meningkatkan efisiensi dan efektivitas, AI telah memberikan manfaat transformatif mulai dari pengoptimalan segmentasi audiens hingga analisis mendalam.

Namun, berbagai daya tarik kemajuan ini tidak datang tanpa masalah. Penyebaran berita palsu dan informasi yang tidak akurat, kekhawatiran terkait perlindungan kekayaan intelektual, serta pertimbangan etis dalam jurnalisme perlu disikapi dengan baik.

Under-Secretary-General Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Komunikasi Global Melissa Fleming menggarisbawahi dalam pidato virtualnya bahwa AI dapat memperburuk masalah-masalah potensial, seperti “disinformasi, konspirasi, dan kebencian yang merajalela di media sosial” maupun “ketidakpercayaan terhadap lembaga-lembaga publik.”

Presiden sekaligus Pemimpin Redaksi Kyodo News Toru Mizutani secara spesifik menyebutkan beberapa tantangan terkait AI generatif, seperti masalah hak cipta dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk melawan penyebaran berita palsu.

Michael Mainville, anggota Komite Eksekutif Agence France-Presse (AFP) sekaligus direktur regional AFP Asia-Pasifik, mengatakan bahwa bersama dengan grup-grup media lainnya, AFP telah mengembangkan Piagam Paris tentang AI dan Jurnalisme, yang menetapkan 10 prinsip penggunaan AI oleh media.

Dalam pertemuan antara para pemimpin Kantor Berita Xinhua, Reuters, AP, dan AFP, yang digelar pada Jumat (1/12) di Beijing, Mainville menekankan bahwa “pembahasan prinsip-prinsip tentang cara kita akan menggunakan AI juga sangat penting.”

Senada dengan AFP, AP tahun ini juga mengeluarkan pedoman tentang penggunaan AI dalam bidang jurnalistik, termasuk bagaimana dan kapan AI seharusnya digunakan. Chan berpendapat bahwa organisasi media harus bekerja secara kolaboratif untuk mendorong kerangka hukum guna menjamin kekayaan intelektual dilindungi dan pembuat konten mendapat kompensasi yang adil atas pekerjaan mereka.

Sementara itu, sejumlah outlet media berupaya memperkuat kerja sama dengan perusahaan-perusahaan AI dan di antara organisasi-organisasi media untuk merangkul peluang AI dan mengatasi tantangan yang dihadirkannya dengan lebih baik.

Industri media
Orang-orang menyaksikan pertunjukan drone di Distrik Nansha di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 2 Desember 2023. Pertunjukan drone diadakan di Distrik Nansha untuk merayakan penyelenggaraan KTT Media Dunia kelima, yang berlangsung pada 2-8 Desember di Kota Guangzhou dan Kunming di Provinsi Yunnan, China barat daya. (Xinhua/Liang Xu)

Thomson Reuters, penyedia berita dan alat berbasis informasi global, menginvestasikan lebih dari 100 juta dolar AS setiap tahun untuk AI generatif guna memanfaatkan teknologi tersebut secara lebih baik dalam meningkatkan layanan mereka, kata Brooks.

AP menandatangani perjanjian kerja sama dengan OpenAI, perusahaan yang meluncurkan ChatGPT, untuk mengeksplorasi bagaimana alat AI generatif mereka dapat membantu, tutur Chan dalam KTT itu.

Direktur Jenderal TASS Andrey Kondrashov meminta KTT Media Dunia berikutnya untuk berfokus pada AI sebagai topik pembahasan utama, dan secara kolektif mengeksplorasi cara memanfaatkan AI secara bijaksana demi memajukan perkembangan industri media.

“Tidak melakukan apa-apa dan hanya menunggu untuk melihat bagaimana teknologi ini berkembang bukanlah sebuah pilihan. Kita jelas harus bertindak, dan kita harus bertindak sekarang,” ujar Chan.

KTT Media Dunia kelima yang sedang berlangsung diselenggarakan oleh Xinhua dari 2 hingga 8 Desember di Kota Guangzhou di Provinsi Guangdong dan Kota Kunming di Provinsi Yunnan.

Para peserta berasal dari 101 negara dan kawasan, termasuk perwakilan dari hampir 200 outlet media mainstream, wadah pemikir, lembaga pemerintah, serta berbagai organisasi internasional.

Mengusung tema ‘Meningkatkan Kepercayaan Global, Mendorong Perkembangan Media’ (Boosting Global Confidence, Promoting Media Development), KTT ini membahas berbagai topik, termasuk meningkatkan kepercayaan media, menghadapi peluang dan tantangan yang dihadirkan oleh teknologi baru, mengeksplorasi pasar baru di era digital, serta mengupayakan masa depan bersama dalam kerja sama media global.

*1 dolar AS = 15.524 rupiah

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan