Jakarta (Indonesia Window) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya pentingnya penguatan diplomasi di bidang kesehatan, terutama dalam memeratakan program vaksinasi global melawan COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Menlu pada pertemuan bilateral dengan timpalannya dari Italia dan Kanada di Roma, Italia pada Ahad (27/6), menurut keterangan pers tertulis dari Menlu RI tentang Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Bari, Italia pada Senin (28/6).
“Munculnya varian baru, lebih mendorong dunia untuk mempercepat vaksinasi secara equal (merata). Dalam hal ini, Indonesia terus mendorong diterapkannya kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” kata Retno.
Guna mempercepat vaksinasi yang setara di seluruh dunia, Menlu RI menyampaikan usulan antara lain melalui doses-sharing atau berbagi dosis, dan dukungan proposal TRIPS (Trade Related Intellectual Property Rights) waiver yakni penghapusan sementara hak cipta untuk vaksin dan pengobatan COVID-19.
Indonesia merupakan salah satu negara yang mendukung proposal tersebut.
Selain itu, menutup kesenjangan pembiayaan untuk ACT (Access to COVID-19 Tools) Accelerator juga dianggap sebagai upaya percepatan vaksinasi global yang merata.
Kemitraan ACT-Accelerator diluncurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan mitra-mitranya pada April 2020. Dengan kemajuan signifikan dalam penelitian dan pengembangan oleh akademisi, sektor swasta dan inisiatif pemerintah, ACT-Accelerator adalah upaya untuk mengakhiri fase akut pandemik dengan menerapkan uji, perawatan, dan vaksin yang dibutuhkan dunia.
Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 diselenggarakan pada 29 Juni 2021 di Matera, sekitar 424 kilometer arah selatan ibu kota Italia, Roma.
Laporan: Redaksi