Banner

Berhasil swasembada beras, Indonesia raih penghargaan dari IRRI

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) yang diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie, di Istana Negara, Jakarta, Ahad (14/8/2022). (Sekretariat Kabinet RI)

Pada tahun 2019 produksi beras di tanah air sebesar 31,3 juta ton, atau sama dengan produksi di tahun 2020 dan 2021. Sementara itu, stok beras yang dimiliki Indonesia hingga akhir April 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 10,2 juta ton.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Republik Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atau Institut Penelitian Beras Internasional karena telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil mencapai swasembada beras pada periode 2019-2021.

Penghargaan yang bertajuk ‘Pengakuan Tercapainya Ketahanan Sistem Pertanian Pangan dan Swasembada Beras selama periode 2010-2021 Melalui Penerapan Teknologi Inovasi Padi’ tersebut diserahkan oleh Direktur Jenderal IRRI Jean Balie kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Ahad.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, utamanya kepada pelaku riil yang bekerja di sawah, para petani Indonesia, atas kerja kerasnya tentu saja, para bupati, para gubernur, Kementerian Pertanian yang semuanya bekerja sama dengan riset-riset dari universitas-universitas, perguruan tinggi yang kita miliki,” kata Presiden.

Menurut kepala negara, ini adalah kerja yang terintegrasi, kerja bersama-sama, kerja gotong-royong, dan bukan hanya milik kementerian saja.

Presiden mengungkapkan, sejak tahun 2015 pemerintah giat membangun infrastruktur di bidang pertanian, seperti bendungan, embung, dan jaringan irigasi.

“Seingat saya, sampai hari ini telah diresmikan 29 bendungan besar dan tahun ini akan selesai lagi, sehingga totalnya ada 38 bendungan. Dan sampai tahun 2024 akan kita selesaikan kurang lebih 61 bendungan plus embung 4.500 embung, dan 1,1 juta jaringan irigasi yang telah kita bangun selama tujuh tahun ini,” ujarnya.

Peningkatan infrastruktur pertanian diiringi dengan pemanfaatan varietas-varietas unggul padi serta program intensifikasi dan ekstensifikasi memacu peningkatan produksi beras di Tanah Air hingga Indonesia berhasil berswasembada.

Pada tahun 2019 produksi beras di tanah air sebesar 31,3 juta ton, atau sama dengan produksi di tahun 2020 dan 2021. Sementara itu, stok beras yang dimiliki Indonesia hingga akhir April 2022, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 10,2 juta ton.

“Inilah yang menyebabkan kenapa pada hari ini diberikan kepada kita sebuah sertifikat bahwa Indonesia dinilai memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan sudah swasembada pangan,” ujar Jokowi.

Turut hadir dalam penyerahan penghargaan ini antara lain Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sejumlah perwakilan pemerintah daerah, perwakilan rektor, serta perwakilan petani dari seluruh asosiasi pertanian di Tanah Air juga menghadiri acara tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan