Banner

Indeks pembangunan pemuda 2020 turun menjadi 51,00 selama pandemik

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan di Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko, pada acara Dialog Nasional Pemuda, Rabu (15/12/2021). (Kementerian PPN/Bappenas/tangkapan layar)

Jakarta (Indonesia Window) – Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) selama pandemik pada 2020 turun 1,67 poin menjadi 51,00 dibandingkan 52,61 poin pada 2019.

Hal tersebut dilaporkan pada acara Dialog Nasional Pemuda pada Rabu (15/12) yang digelar oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bersama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta dan didukung Program Kerja sama Pemerintah Indonesia dan Dana Populasi PBB (UNFPA).

IPP dipetakan ke dalam lima domain, yakni pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.

Dalam sambutan pada Dialog Nasional Pemuda, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan pada Kementerian PPN/Bappenas, Subandi Sardjoko, menyampaikan bahwa pembangunan pemuda merupakan agenda strategis bagi Indonesia, terutama dalam merespon krisis pandemik COVID-19.

Dampak signifikan pandemik COVID-19 terutama terlihat pada indikator tingkat pengangguran terbuka pemuda dan wirausaha kerah putih dalam domain lapangan dan kesempatan kerja, serta indikator perempuan bekerja di sektor formal yang merupakan salah satu indikator penyusun domain gender dan diskriminasi.

Di sisi lain, penurunan capaian IPP secara nasional berdampak terhadap  berkurangnya disparitas capaian IPP antarprovinsi.

Untuk mencapai target IPP pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebesar 57,67 diperlukan tidak hanya kerja keras melainkan juga inovasi dan sinergi seluruh pemangku kepentingan baik di tingkat pusat maupun daerah.

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan kepemudaan perlu bersinergi dengan keterlibatan pemuda yang tak hanya merespon krisis, tapi juga dapat berperan dalam pembangunan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan