Banner

IEA: Eropa berpotensi alami kekurangan gas pada 2023

Harga solar dan bensin terpampang di sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Brussel, Belgia, pada 29 Maret 2022. (Xinhua/Zheng Huansong)

Eropa berpotensi mengalami kekurangan gas alam sebanyak 30 miliar meter kubik (billion cubic meters/bcm) selama periode musim panas yang penting untuk dapat mengisi kembali tempat-tempat penyimpanan gasnya pada 2023.

 

Paris, Prancis (Xinhua) – Eropa berpotensi mengalami kekurangan gas alam sebanyak 30 miliar meter kubik (billion cubic meters/bcm) selama periode musim panas yang penting untuk dapat mengisi kembali tempat-tempat penyimpanan gasnya pada 2023, seperti diperingatkan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) pada Kamis (3/11).

“Eropa perlu mengambil tindakan segera demi menghindari risiko kekurangan gas alam tahun depan,” yang berarti pemerintah negara-negara perlu mengambil tindakan segera untuk mengurangi konsumsi gas di tengah krisis energi global, kata IEA.

Kapasitas tempat-tempat penyimpanan gas di Uni Eropa (UE) kini telah 95 persen terisi, catat IEA. Meski demikian, IEA memperingatkan bahwa cadangan yang tersedia dari tingkat penyimpanan saat ini, serta harga gas yang lebih rendah belum lama ini dan suhu dingin ringan tak seperti biasanya, tidak seharusnya berujung pada kesimpulan yang terlalu optimistis tentang masa depan.

Kekurangan gas alam
Foto yang diabadikan pada 28 April 2022 ini menunjukkan kantor raksasa energi Rusia Gazprom di Moskow, Rusia. (Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr)

Menurut IEA, proses pengisian lokasi penyimpanan gas Uni Eropa tahun ini diuntungkan oleh beberapa faktor utama yang mungkin tidak akan terulang pada 2023.

Banner

Eropa “dapat mengalami kesenjangan besar antara pasokan-permintaan” jika pasokan gas melalui jalur pipa Rusia ke UE dihentikan sepenuhnya, tambah IEA.

Terkait pasokan gas melalui jalur pipa Rusia, “sangat kecil kemungkinannya Rusia akan mengirim tambahan 60 bcm” untuk 2023.

“Pengiriman Rusia ke Eropa dapat dihentikan sepenuhnya,” kata IEA.

“Dengan cuaca yang cukup cerah baru-baru ini dan harga gas yang lebih rendah, ada bahaya dari rasa berpuas diri yang terlihat dalam percakapan seputar pasokan gas Eropa, tetapi kita sama sekali belum keluar dari masalah,” kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol.

Kekurangan gas alam
Deretan mobil mengantre untuk mengisi bahan bakar di luar sebuah stasiun pengisian bahan bakar umum di Lille, Prancis utara, pada 6 Oktober 2022. (Xinhua/Sebastien Courdji)

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan