Home charging mobil listrik berupa penyambung daya baru yang terpisah dari instalasi rumah, dan akan tersambung ke platform daring khusus layanan pelanggan kendaraan listrik yang dikembangkan PLN, Electric Vehicle Digital Services (EVDS).
Jakarta (Xinhua) – Produsen mobil listrik asal China yang baru saja masuk ke pasar Indonesia, BYD, belum lama ini menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menyediakan layanan home charging atau pengisian daya di rumah bagi setiap pembelian mobil listrik BYD. Nota kesepahaman (MoU) kerja sama tersebut ditandatangani di Jakarta pada Ahad (25/2).
PLN akan menyediakan paket layanan pemasangan perangkat home charging bagi konsumen yang membeli mobil listrik BYD, sehingga diharapkan bisa makin memudahkan masyarakat. Dealer BYD akan menjadi jembatan antara konsumen dengan PLN terkait mekanisme dan prosedur pemasangan home charging.
Home charging ini berupa penyambung daya baru yang terpisah dari instalasi rumah, dan akan tersambung ke platform daring khusus layanan pelanggan kendaraan listrik yang dikembangkan PLN, Electric Vehicle Digital Services (EVDS).
“Melalui kolaborasi ini, kita tidak hanya berkomitmen untuk mendukung pemanfaatan teknologi ramah lingkungan di masyarakat, tetapi juga mempercepat transisi energi,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan resminya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao menyampaikan bahwa sebagai komitmen terhadap ekspansi global BYD di Indonesia, perusahaan tersebut memperluas kerja sama dengan mitra lokal. Dia menyebut Indonesia merupakan pasar yang besar dan strategis.
Dalam kesepakatan ini, PLN dan BYD juga berencana melakukan studi bersama sebagai dasar pelaksanaan proyek percontohan (pilot project) dalam penyediaan infrastruktur dan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
BYD resmi masuk ke pasar Indonesia setelah memperkenalkan tiga seri mobil listriknya di Jakarta pada pertengahan bulan lalu. Perusahaan tersebut juga telah mengumumkan harga untuk setiap serinya mulai dari 425 juta rupiah hingga 719 juta rupiah. Perusahaan itu juga berkomitmen untuk membangun pabrik lokal di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan berharap kehadiran BYD di Indonesia akan memperkuat ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri, termasuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil listrik di Asia Tenggara.
“Kehadiran pabrik BYD di Indonesia akan sangat relevan dengan upaya mengurangi polusi udara di Indonesia dan mencapai target emisi net-zero pada 2060 atau lebih awal,” kata Luhut saat berpidato dalam acara peluncuran mobil listrik BYD di Jakarta bulan lalu.
BYD merupakan raksasa kendaraan listrik kelas dunia asal China yang sepanjang tahun lalu berhasil menjual lebih dari 3 juta unit, rekor tertinggi di dunia untuk penjualan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV).
Laporan: Redaksi