Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) bekerja sama dengan Jiangsu Shipping College (JSSC) dan tiga mitra asal China lainnya belum lama ini meluncurkan program kerja sama pendidikan di bidang kemaritiman.
Jakarta (Xinhua) – Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin) bekerja sama dengan Jiangsu Shipping College (JSSC) dan tiga mitra asal China lainnya belum lama ini meluncurkan program kerja sama pendidikan di bidang kemaritiman.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan dokumen kerja sama di Semarang pada Rabu (15/5). Program dengan nama ‘Zheng He College’ ini juga melibatkan dua pelaku industri yakni Jiangsu Zhongtian Technology (ZTT) dan Shanghai Sinoship Seafarer Management, serta satu asosiasi dari Jiangsu Zhenghe Research Association.
Program kerja sama ini akan melatih talenta-talenta teknisi bertaraf internasional di bidang kemaritiman, yang meliputi program pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk tenaga pendidik maupun pelajar. Kolaborasi ini akan mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen di kedua kampus.
Mahasiswa Polimarin yang mengikuti program tersebut nantinya berkesempatan mengikuti pendidikan bidang kemaritiman secara langsung di kampus JSSC. Mereka juga akan memiliki kesempatan bekerja di perusahaan mitra kerja sama jika dinyatakan memenuhi syarat.
Direktur Polimarin Akhmad Nuriyanis mengatakan kerja sama ini sangat strategis bagi institusinya dalam menyiapkan dan meningkatkan lulusan yang mampu memenuhi kebutuhan industri kemaritiman bertaraf internasional.
Sementara itu, Direktur JSSC Wu Lihua menyebutkan bahwa program kerja sama ini merupakan prioritas dan istimewa karena bukan hanya melibatkan perguruan tinggi tetapi juga industri dan asosiasi.
“Zheng He College menandai komitmen terpadu dari lima pihak untuk membina talenta maritim nasional serta mengumpulkan sumber daya pendidikan dan praktisi unggul dari dua perguruan tinggi dan dua perusahaan. Hal ini mencerminkan semangat pertukaran budaya antara China dan Indonesia, yang menandai pendekatan baru terhadap reformasi pendidikan kemaritiman,” ujar Wu Lihua seperti dikutip dalam keterangan resmi yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Laporan: Redaksi