Jakarta (Indonesia Window) – China telah membangun total 1,43 juta stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G hingga akhir 2021 di tengah upaya negara itu untuk meningkatkan teknologi informasi dan komunikasi, menurut Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China.
Angka tersebut menyumbang 60 persen lebih dari total BTS global, dengan 10,1 BTS 5G melayani setiap 10.000 orang di China, hampir dua kali lipat dari akhir 2020, kata kementerian itu.
Tahun lalu, investasi China dalam teknologi 5G mencapai 184,9 miliar yuan (sekira 417,2 triliun rupiah), menyumbang 45,6 persen dalam investasi aset tetap (fixed-asset investment/FAI) industri telekomunikasi, naik 8,9 poin persentase dari tahun lalu.
China akan membuat kemajuan yang stabil dan teratur untuk pembangunan layanan 5G dan jaringan serat optik gigabita pada 2022, ungkap pihak kementerian.
Negara di kawasan Asia Timur itu memperkirakan jumlah pengguna 5G akan menembus angka 560 juta pada 2023, dan setiap 10.000 orang di China akan menikmati layanan dari 18 lebih BTS 5G, menurut pedoman yang dirilis tahun lalu.
Sumber: Xinhua
Laporan: Redaksi