Banner

COVID-19 – Ilmuwan rancang antibodi ‘2-in-1’ untuk lawan varian virus

Seorang tenaga kesehatan mengambil sampel usap (swab) dari seorang warga untuk tes asam nukleat di Distrik Heping di Tianjin, China utara, pada 24 Juli 2022. (Xinhua/Sun Fanyue)

Dalam dua pengobatan eksperimental antibodi COVID-19 terbaru, para peneliti menggabungkan sebuah antibodi yang disebut aRBD-2 dengan dua antibodi lainnya, yang masing-masing bernama aRBD-5 dan aRBD-7.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Sejumlah ilmuwan dari China dan Amerika Serikat (AS) berhasil mengembangkan dua koktail antibodi penangkal COVID-19 yang berpotensi menghasilkan ‘pukulan ganda’ untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron yang sedang menyebar luas.

Tim peneliti dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China, Akademi Ilmu Pengetahuan China, dan Universitas Pusat Ilmu Kesehatan Texas di San Antonio, AS, merancang nanobodi bivalen yang dapat memberikan perlindungan berspektrum luas dari sejumlah variant of concern (VOC) SARS-CoV-2, termasuk Omicron.

Varian-varian dengan mutasi adaptif ini menyebabkan wabah baru bahkan di kalangan populasi yang telah divaksinasi.

Dalam dua pengobatan eksperimental terbaru, para peneliti menggabungkan sebuah antibodi yang disebut aRBD-2 dengan dua antibodi lainnya, yang masing-masing bernama aRBD-5 dan aRBD-7, menurut studi yang baru-baru ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Research itu.

Pendeteksian struktur kristal mengungkap bahwa ketiga nanobodi itu dapat menetralkan virus corona dengan cara mengikatkan diri ke lokasi yang sangat terlindungi di dalam protein lonjakan (spike protein) pada virus tersebut, menurut penelitian itu.

Lebih lanjut, aRBD-5 dan aRBD-7 mampu mengikatkan diri ke lokasi dengan tingkat perlindungan yang lebih rendah pada protein virus tersebut, sehingga dapat secara efektif meningkatkan afinitas pengikatan keseluruhan dari antibodi ‘2-in-1’ ini.

Pengujian seluler menunjukkan bahwa kedua campuran nanobodi ini, yakni aRBD-2-5 dan aRBD-2-7, mempertahankan aktivitas netralisasi yang kuat saat melawan semua varian utama yang telah diuji, termasuk Omicron BA.1, BA.1.1, dan BA.2.

Pada tubuh model hamster emas Suriah, aRBD-2-5 dapat mengeliminasi virus Omicron BA.1, sebut penelitian itu.

Strategi ini memberikan solusi baru dalam pengembangan antibodi terapeutik berspektrum luas untuk COVID-19, kata para peneliti.  

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan