Jakarta (Indonesia Window) – Semua relawan yang mengikuti uji vaksin COVID-19 di Universitas Kedokteran Negeri Moskow Sechenov tercatat mendapatkan imunitas atau kekebalan tubuh, kata Kepala Pusat Penelitian Klinis Untuk Obat-Obatan Medis Universitas Sechenov, Elena Smolyarchuk.
Pada Senin (20/7), kelompok relawan kedua yang terlibat dalam uji klinis vaksin COVID-19 di Universitas Sechenov dikeluarkan dari rumah sakit, menyusul kelompok pertama yang keluar pada 15 Juli, menurut laporan Kantor Berita Sputnik.
“Semua relawan telah mendapatkan kekebalan. Ini adalah reaksi individu terhadap vaksin, tapi biasanya butuh beberapa hari (untuk mendapatkan kekebalan),” kata Smolyarchuk ketika ditanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan kekebalan terhadap virus corona.
Menurutnya, tingkat maksimum perlindungan kekebalan diamati tiga pekan setelah menggunakan vaksin.
“Jika vaksin terbukti efektif, maka vaksin akan terdaftar dan penelitian pasca-pendaftaran berskala besar akan dimulai, melibatkan sejumlah besar orang yang akan divaksinasi dan dimonitor untuk mengetahui berapa lama kekebalan dapat dipertahankan,” imbuhnya.
Vaksin virus corona Rusia yang dikembangkan oleh Institut Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya sedang menjalani uji klinis di dua lembaga, yakni Rumah Sakit Klinik Militer Utama Burdenko dan Universitas Kedokteran Negeri Moskow Sechenov.
Vaksin tersebut memiliki dua komponen yang disuntikkan secara terpisah dan diharapkan memberikan kekebalan jangka panjang terhadap virus corona secara bersamaan.
Vaksin tersebut ada dalam daftar yang dipantau oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bersama dengan 22 kandidat vaksin lain dari seluruh dunia.
Vaksin Rusia tengah menyelesaikan ketiga tahap uji klinis yang diperlukan guna mendapatkan izin untuk produksi skala besar.
Tahap pertama uji coba vaksin Gamaleya di Universitas Sechenov selesai pekan lalu.
Laporan: Redaksi