Banner

Hamas siap laksanakan tahap selanjutnya dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza

Warga Palestina terlihat tinggal di antara puing-puing rumah yang hancur di Jabalia di Jalur Gaza utara, pada 16 Februari 2025. (Xinhua/Mahmoud Zaki)

Hamas tidak akan menerima tuntutan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar kelompok tersebut melucuti senjatanya dan para pemimpinnya diusir dari Gaza.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas pada Selasa (18/2) menegaskan kembali kesediaannya untuk melaksanakan tahap kedua dan ketiga dalam kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok tersebut setuju, atas permintaan mediator, untuk melipatgandakan jumlah sandera Israel yang akan dibebaskan, yang menunjukkan komitmennya terhadap kesepakatan tersebut.

Hamas tidak akan menerima
Para tawanan Palestina yang dibebaskan disambut saat tiba di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 15 Februari 2025. Kelompok militan Palestina pada Sabtu (15/2) membebaskan tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza, sementara pihak berwenang Israel membebaskan 369 tawanan Palestina sebagai gantinya. (Xinhua/Marwan Dawood)

Qassem menolak tuntutan Israel agar Hamas meninggalkan Gaza, menyebutnya sebagai bagian dari “perang psikologis”. Dia menekankan bahwa Hamas tidak akan menerima tuntutan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar kelompok tersebut melucuti senjatanya dan para pemimpinnya diusir dari Gaza.

Hamas tidak akan menerima
Para pengungsi Palestina yang ingin diizinkan kembali ke rumah mereka di Gaza utara menunggu di kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah pada 26 Januari 2025. Sebelumnya pada Sabtu (25/1), kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan warga Gaza kembali ke Gaza utara sampai Hamas membebaskan Arbel Yehuda, warga Israel yang disandera kelompok tersebut, yang diperkirakan akan dibebaskan pada Sabtu. Penundaan ini mendorong Israel untuk memblokir ribuan warga Palestina yang akan kembali ke rumah mereka di Gaza utara. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Secara terpisah, lembaga penyiaran publik Israel melansir bahwa Netanyahu secara resmi memutuskan untuk memulai perundingan tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata dan menginformasikan kepada Kabinet Keamanan mengenai keputusannya.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan