Jakarta (Indonesia Window) – Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci telah mendokumentasikan Hajar Aswad (Batu Hitam) di Ka’bah dengan Focus Stack Panorama dalam gambar berukuran 49.000 megapiksel.
Kepresidenan mengatakan dalam sebuah pernyataan di akun Twitter baru-baru ini bahwa gambar beresolusi tinggi yang diproses secara khusus tersebut menunjukkan gambar detail Hajar Aswad, batu kuno yang terletak di sudut Ka’bah di Makkah yang merupakan situs Islam paling suci.
Pernyataan tersebut menyebutkan, gambar diambil dengan proses melelahkan yang memakan waktu hampir 60 jam untuk menyelesaikan seluruh tahapnya.
Gambar-gambar Hajar Aswad yang menakjubkan tersebut dibidik selama tujuh jam. Selanjutnya, tim membutuhkan waktu 50 jam lagi untuk menggabungkan 1.050 foto guna menghasilkan gambar berukuran 49.000 megapiksel.
Focus Stack Panorama menggunakan teknologi di mana gambar digabungkan dengan kejernihan berbeda, untuk menghasilkan satu gambar dengan akurasi terbesar.
Penumpukan foto adalah proses menggabungkan ratusan gambar yang diambil dari berbagai bagian subjek pada panjang fokus berbeda untuk membuat satu bidikan dalam resolusi tinggi. Metode ini sering digunakan untuk membuat lanskap detail dan bidikan makro close-up.
Hajar Aswad diyakini diturunkan dari surga sebagaimana terungkap dalam hadits Nabi Muhammad ﷺ yang artinya, “Hajar Aswad turun dari surga.”
Pada kesempatan lain, Nabi ﷺ mendeskripsikan Hajar Aswad, dengan ucapan, “Ketika Hajar Aswad turun dari surga, warnanya lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam membuatnya menjadi hitam.”
Hajar Aswad ditempatkan oleh Nabi ﷺ di sudut tenggara Ka’bah. Hajar Aswad terdiri dari delapan buah batu kecil yang ditempelkan pada sebuah batu besar yang dibungkus dengan bingkai perak.
Hajar Aswad menandai titik awal dan akhir thawaf, yakni salah satu ritual dalam haji dan umroh dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan berlawanan arah jarum jam.
Hajar Aswad ditempatkan setinggi satu setengah meter dari permukaan tanah, berwarna hitam dengan warna kemerahan dengan rongga mirip mangkok minum.
Hajar Aswad dikelilingi bingkai perak murni untuk melindunginya, dan tempat batunya tampak lonjong.
Hajar Aswad senatiasa diharumkan dengan minyak wangi gaharu mewah sebanyak lima kali sehari.
Laporan: Redaksi