Banner

Institut China terbitkan genom referensi lengkap padi Nipponbare

Foto dari udara yang diabadikan pada 26 Agustus 2023 ini menunjukkan seorang petani sedang memeriksa pertumbuhan padi di wilayah Daoxian, Yongzhou, Provinsi Hunan, China tengah. (Xinhua/Jiang Keqing)

Genom referensi padi Nipponbare yang umum digunakan saat ini dirilis pada 2005, mengonfirmasi bahwa penelitian padi ini telah memasuki era genomik.

 

Beijing, China (Xinhua) – Sejumlah institut China merilis sebuah kumpulan lengkap genom referensi padi Nipponbare, menurut Institut Genomik Pertanian (Agricultural Genomics Institute at Shenzhen/AGIS) di Shenzhen, China.

Banner

Pada 2005, genom referensi padi Nipponbare yang umum digunakan saat ini dirilis, mengonfirmasi bahwa penelitian padi ini telah memasuki era genomik.

Namun, terdapat hambatan yang telah ada sejak lama yang menyembunyikan tiga persen genom dari analisis berbasis sekuens karena keterbatasan teknologi untuk melakukan sekuens dan perakitan kala itu.

Genom referensi padi Nipponbare
Seorang petani melakukan polinasi pada bibit padi di basis penanaman padi hibrida di Desa Xinchang, wilayah Cengong, Provinsi Guizhou, China barat daya, pada 1 Agustus 2023. Cengong merupakan wilayah penghasil beras utama di China dengan hasil panen tahunan berupa benih bersertifikat sebanyak lebih dari 8 juta kilogram. (Xinhua/Yang Wenbin)

AGIS bekerja sama dengan Institut Penelitian Padi Nasional China (China National Rice Research Institute), Institut Ilmu Tanaman dari Akademi Ilmu Pengetahuan Pertanian China (Institute of Crop Science of Chinese Academy of Agricultural Sciences), dan Universitas Yangzhou untuk menghasilkan kumpulan lengkap genom referensi padi T2T-NIP serta mencapai sekuens lengkap genom referensi padi penting ini dengan 385,7 juta pasangan basa (base pair).

Banner

T2T-NIP berisi 12,5 juta pasangan basa dari urutan yang baru diidentifikasi, menurut artikel penelitian tersebut yang diterbitkan baru-baru ini dalam jurnal Molecular Plant.

Pencapaian itu membuka bagian genom yang kompleks untuk studi variasi dan fungsional padi, kata artikel tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan