Banner

China desak Israel penuhi kewajiban kemanusiaan di Gaza

Seorang pria berdiri di antara reruntuhan bangunan pascaserangan udara Israel di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pada 25 Juni 2024. Jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah bertambah menjadi 37.658 orang, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut pada Selasa (25/6). (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Gaza telah diblokade selama sembilan bulan, dengan lebih dari 2 juta warga hidup dalam sebuah “penjara terbuka” tanpa akses yang memadai untuk mendapatkan air, listrik, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

 

PBB (Xinhua) – China pada Selasa (2/7) menyerukan kepada Israel agar memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum kemanusiaan internasional dan mematuhi seruan masyarakat internasional untuk menjamin masuknya pasokan kemanusiaan dengan cepat dan aman ke Gaza.

Dalam pidatonya saat briefing Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) perihal situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, perwakilan tetap China untuk PBB Fu Cong menyoroti parahnya krisis kemanusiaan di Gaza yang diperburuk oleh kelangkaan pasokan esensial yang ekstrem dan kondisi kesehatan yang memprihatinkan.

Dia menyatakan bahwa “jutaan warga sedang berjuang melawan kelaparan, penyakit, rasa sakit, dan keputusasaan,” sembari menguraikan situasi itu sebagai bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh manusia dan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.

Fu memaparkan bahwa Gaza telah diblokade selama sembilan bulan, dengan lebih dari 2 juta warga hidup dalam sebuah “penjara terbuka” tanpa akses yang memadai untuk mendapatkan air, listrik, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Banner

Dia mengkritik penutupan perlintasan Rafah akibat operasi militer Israel, yang menyebabkan ribuan truk bermuatan pasokan kemanusiaan mengantre panjang.

“Titik perlintasan yang ada saat ini masih jauh dari kata cukup untuk memenuhi permintaan bantuan kemanusiaan,” ujar Fu, seraya menekankan bahwa rute transportasi darat menjadi kunci untuk memperluas akses kemanusiaan.

Fu juga membahas tentang terhambatnya pasokan kemanusiaan dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pekerja kemanusiaan, yang menemui kesulitan dan tudingan yang tidak masuk akal.

Dia mengecam serangan berulang terhadap sejumlah fasilitas lembaga kemanusiaan, dan menyatakan bahwa lebih dari 200 pekerja kemanusiaan tewas akibat konflik tersebut, sembari menyebut ini sebagai “hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dan mengejutkan.”

Menegaskan bahwa “kelaparan tidak dapat dijadikan senjata, isu kemanusiaan tidak boleh dipolitisasi,” Fu menuturkan bencana kemanusiaan yang diperparah oleh ulah manusia merupakan hal yang “tidak dapat diterima.”

Gaza telah diblokade
Warga Palestina mengungsi dari wilayah timur Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan pada 2 Juli 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Fu mendesak Israel agar menjamin “masuknya pasokan kemanusiaan berskala besar dengan cepat dan aman ke Gaza,” dan bekerja sama sepenuhnya dengan PBB serta organisasi kemanusiaan lain.

Banner

Pengadopsian resolusi 2720 oleh Dewan Keamanan PBB bertujuan untuk memperluas akses kemanusiaan, namun penerapannya kurang berjalan maksimal.

Fu menyerukan diadakannya penelusuran alasan di balik hal tersebut, sembari mengimbau kepada pihak-pihak terkait agar berupaya lebih keras untuk menyingkirkan hambatan bagi masuknya bantuan kemanusiaan berskala besar ke Gaza.

Fu menyimpulkan dengan menekankan bahwa cara mendasar untuk mengatasi bencana kemanusiaan itu adalah melalui gencatan senjata yang langgeng dan mendorong kembali solusi dua negara sesegera mungkin.

Dia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melanjutkan upaya guna mewujudkan tujuan tersebut dan mendukung Dewan Keamanan PBB dalam mengambil tindakan lebih lanjut yang diperlukan.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan